Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pidato " Pribumi" Anies Adakah Untungnya untuk Prabowo?

21 Oktober 2017   09:03 Diperbarui: 21 Oktober 2017   10:19 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Kalau disimak kembali pemberitaan media berkaitan dengan Pilgub DKI 2017,sesungguhnya pada posisi 17 September 2016 ,koalisi Gerindra-PKS ,sudah mantap akan mengusung pasangan Sandiaga Salahuddin  Uno (Gerindra ) sebagai calon gubernur dan Mardani Ali Sera (PKS ) sebagai calon wakil gubernur.


Tetapi dengan berbagai pertimbangan ,akhirnya Prabowo Subianto dan PKS mengubah pasangan calonnya menjadi Anies Rasyid Baswedan ( non parpol) sebagai calon gubernur dan Sandiaga Uno ( Gerindra ) sebagai wakilnya.


Pengumuman pasangan ini dilakukan pada 23 September 2016 menjelang pendaptaran pasangan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.
Dari rentang waktunya terlihat adanya kesan terburu buru untuk Gerindra -PKS ketika harus mengubah pasangan calonnya.


Kuat dugaan, munculnya nama Anies Baswedan secara tiba tiba sebagai calon Gerindra -PKS karena menurut hitungan Prabowo ,duet Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera kurang kuat menghadapi duet tangguh Basuki Tjahaja Purnama -Djarot Syaiful Hidayat yang diusung oleh PDIP-Golkar-Nasdem dan Hanura.Sementara disisi lain duet Agus Harimurthi -Sylviana Murni juga akan diusung koalisi Demokrat-PKB-PPP dan PAN.


Mungkin Gerindra -PKS menilai ,Sandiaga -Ali Sera masih kurang mantap dikirim ke medan laga demokrasi, mengingat pengalaman keduanya di bidang politik juga masih belum terlalu banyak.


Sandiaga Uno memang sudah  dikenal publik karena ia juga adalah seorang pengusaha sukses tetapi rekam jejaknya di bidang politik belum terlalu terlihat.Begitu juga halnya dengan Ali Sera.


Kemunculan nama Anies yang agak tiba tiba itu juga agak mengejutkan ,karena pada pilpres 2014 ,ia adalah juru bicara pasangan Jokowi-JK.Publik tentunya masih ingat bagaimana mantan Rektor Universitas Paramadina itu menyerang Prabowo dengan kata katanya yang tajam.
Tetapi terhadap semua ucapannya pada masa pilpres itu ,Anies telah menyampaikan permohonan maafnya dan mantan Pangkostrad itu juga telah menerima dengan tulus permohonan maaf yang diajukan.


Selain memberikan permohonan maaf yang tulus kepada Anies,Gerindra ,khususnya Prabowo tentu juga melihat arti penting kemenangan pasangan yang diusungnya pada pilgub DKI.


Arti penting kemenangan tersebut berkaitan dengan Pilpres 2019.


Sejak kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 , muncul anggapan bahwa siapa yang memenangkan pilgub DKI maka pintu menuju Istana akan semakin terbuka lebar.


Berkaitan dengan hal tersebutlah maka Prabowo menghunjuk figur kuat ,sekelas Anies Baswedan untuk kemudian bertarung secara demokratis melawan Basuki Tjahaja Purnama dan juga Agus Harimurthi Yudhoyono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun