Mohon tunggu...
Maratussholikah
Maratussholikah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Haiii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anatomi Propaganda Politik di Media Menuju Konsumsi Media yang Cerdas

8 Mei 2024   01:06 Diperbarui: 8 Mei 2024   01:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini, sebuah media massa ternama di Indonesia dikritik karena dinilai tidak objektif dalam pemberitaan terkait pemilihan umum. Media tersebut dituding memihak salah satu kandidat dan menyebarkan informasi yang menyesatkan.

Hubungan erat antara media dan politik bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, media berperan penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam proses demokrasi. 

Media yang objektif dan independen menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang kritis dan cerdas. Mereka harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan tidak berbelit-belit tentang situasi politik, sehingga rakyat dapat memahami dengan jelas dan membuat keputusan yang tepat.

Namun, di sisi lain, media juga dapat disalahgunakan sebagai alat propaganda politik. Pihak-pihak tertentu dengan kepentingan politiknya dapat menggunakan media untuk menyebarkan informasi yang keliru, memanipulasi opini publik, dan menyerang lawan politiknya. 

Hal ini dapat merusak demokrasi dan menghambat proses pemilihan umum yang jujur dan adil. Media yang tidak objektif dan tidak independen dapat menjadi alat untuk mempengaruhi opini publik dan menghancurkan reputasi lawan politik.

Kritik terhadap media yang tidak objektif dalam pemberitaan terkait pemilihan umum adalah hal yang perlu diwaspadai. Karena media memiliki peran yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang kritis dan cerdas, maka mereka harus dapat memberikan informasi yang akurat dan berimbang. Jika media tidak dapat melakukan hal ini, maka mereka dapat menjadi bagian dari masalah yang menghambat demokrasi dan menghancurkan reputasi politik.

Dalam kasus media yang dikritik karena dinilai tidak objektif dalam pemberitaan terkait pemilihan umum, hal ini menunjukkan bahwa media tersebut tidak dapat memberikan informasi yang akurat dan berimbang. Mereka dapat menggunakan media untuk memihak salah satu kandidat dan menyebarkan informasi yang menyesatkan. Hal ini dapat menghancurkan reputasi politik dan menghambat proses pemilihan umum yang jujur dan adil.

Oleh karena itu, sangat penting bagi media untuk mempertahankan independensi dan objektivitas dalam pemberitaan. Mereka harus dapat memberikan informasi yang akurat dan berimbang, serta tidak memihak salah satu kandidat. Dengan demikian, masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam proses demokrasi dan membangun masyarakat yang kritis dan cerdas.

Terdapat  beberapa hal untuk memahami Anatomi Propaganda Politik di Media. Propaganda politik di media dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, media mungkin memuat informasi positif tentang kandidat pendukung mereka dan menyembunyikan informasi negatif tentang kandidat lawan mereka, media mungkin menggunakan kata-kata negatif dan ofensif untuk menggambarkan kandidat lawan dan kata-kata positif yang menyanjung untuk menggambarkan kandidat pendukung mereka. 

Hal ini dapat mempengaruhi propaganda politik dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap media, sehingga semakin menyulitkan warga negara mendapatkan informasi yang tepat dan berimbang.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadi konsumen media yang cerdas dengan cara Membaca informasi masyarakat dari berbagai sumber: Jangan hanya mengandalkan satu sumber informasi saja, bacalah informasi dari berbagai sumber secara terpercaya dan terpercaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun