Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menakar Volume Madu Hutan Tropis di Jambi

12 September 2020   23:19 Diperbarui: 5 April 2022   16:18 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi madu (Sumber: www.steemit.com)

Perbedaan warna pada madu alam dipengaruhi oleh jenis bunga yang dikonsumsi lebah (Gambar: Marahalim Siagian)
Perbedaan warna pada madu alam dipengaruhi oleh jenis bunga yang dikonsumsi lebah (Gambar: Marahalim Siagian)
Madu dari koloni Apis dorsata menghasilkan madu murni sebesar 20-30 kg per koloni atau 200-400 kg per pohon (lebah madu Apis dorsata membangun koloni di pohon tertentu).

Guna meningkatkan produksi madu alam, perlu perbaikan dalam cara pemanenannya. Masalah umum produksi madu alam saat ini adalah praktik pemanenannya yang masih dilakukan dengan cara menurunkan seluruh sarang lebah sehingga anakan ikut punah. Hal itu  menyebabkan petani madu hanya memperoleh 1/10 dari potensinya.

Panen madu alam yang berkelanjutan dilakukan dengan cara menyisakan anakan hidup serta larva. Berikut gambar ilustrasinya.

Panen lestari madu hutan alam tidak dengan cara menurunkan seluruh koloni karena membuat anakan ikut punah (Dokumentasi pribadi)
Panen lestari madu hutan alam tidak dengan cara menurunkan seluruh koloni karena membuat anakan ikut punah (Dokumentasi pribadi)
Dengan perubahan ini akan membuat madu alam tidak hanya dipanen sekali dalam setahun---seperti sebelumnya, namun dapat dapat dilakukan per 33 hari atau menjadi 10 kali dalam setahun. Hal ini sudah terbukti berhasil pada petani madu di Kampar, Riau. ***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun