Menakar Volume Madu Hutan Tropis di Jambi

Tabel 1. Produksi madu alam di Jambi dan perbatasan Sumsel (Dumentasi pribadi)

Harga jual madu di Jambi masih sangat variatif. Rentangnya antara 70.000 rupiah per kilo gram hingga 150.000 rupiah per kilo gram. 

Variasi harga itu juga turut dipengaruhi soal keaslian madu. Semua madu umumnya diiklankan penjualnya dengan "madu asli" atau "madu hutan"---untuk membedakannya dengan madu ternak (madu dari jenis lebah berbeda) atau untuk meyakinkan pembeli bahwa madu tersebut tidak dicampur dengan bahan lain.

Madu alam yang dipasarkan rumah tangga dalam kemasan botol plastik (Gambar: Marahalim Siagian)

Nilai ekonomi hasil hutan ini bagi petani madu/masyarakat lokal (penerima benefisieris tingkat pertama) sekitar 150 juta per tahun. Namun, pada rantai yang lebih tinggi, nilainya di atas 200 juta per tahun. Nilai ini adalah dalam kondisi madu alam belum mendapat intervensi dalam hal pemanenan madu yang lebih lestari.

Madu alam yang dipasarkan oleh indutri rumah tangga (Gambar: Marahalim Siagian)

Kalender panen

Tabel 2. Kalender panen madu alam di Jambi dan perbatasan Sumatera Selatan (Dokumentasi pribadi)

Analisis suplay madu per tahun (asumsi bisnis 1.000/kg/bln) menunjukkan adanya kekosongan suplay pada bulan mei dan september; kekurangan suplay 650-750 kg pada november-desember; kekurangan suplay pada januari, februari, maret sebesar 300 kg; kekurangan suplay 125 kg pada juni-juli; namun terjadi surplus sebesar 350 kg pada april dan 610 kg pada oktober.

Panen madu alam yang lebih lestari

Kesinambungan produksi madu ditentukan oleh sumber pakan yang cukup sepanjang tahun dan koloni yang bertambah sehingga dapat disebut pemanenen yang lestari.

Ketersediaan pakan lebah sangat penting. Tumbuhan berbunga dan lebah madu (Apis dorsata) memiliki hubungan khusus karena saling memanfaatkan satu sama lain. 

Nektar adalah sumber makanan yang ditawarkan oleh tanaman untuk menarik penyerbuk. Lebah madu memperoleh makanan dan memfasilitasi poses penyerbukan tumbuhan. 

Lebah madu mengunjungi bunga untuk mengumpulkan serbuk sari dan nektar yang menjadi sumber protein, vitamin lemak dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan lebah madu.

Lebah Apis dorsata cenderung mengunjungi bunga mejemuk dalam jumlah bunga yang bayak pada satu pohon. Perilakunya tidak mengambil makanan dari bunga tunggal serta cenderung mengabaikan sumber makanan dari tanaman perdu dan lebih tertarik pada jenis-jenis pohong yang menghasilkan bunga yang banyak.

Selain ketersediaan bunga, lebah Apis dosrsata juga lebih menyukai warna bunga berwarna pucat seperti; putih, krem, kuning atau kehijauan. Contohnya Geunsia petandra (Pohon Setepung), pohon ini tersebar dalam jumlah yang cukup banyak di hutan sekunder dan berbunga hampir sepanjang tahun.