[ASPAL CAMPUR PLASTIK? SEKUAT APA SIH?]Â
Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) yaitu Anggardha Yanotama W.P (T.Infrastruktur Sipil/2015), M. Bilal Giri N (T.Infrastruktur Sipil/2017) dan Ranu Saputra Dewa Manuputty (T.Infrastruktur Sipil/2018)
Melakukan penelitian material aspal yang dicampur limbah sampah plastik Tipe Polyethylene Terephthalate (PET).
Inovasi ini didasari karena banyaknya jalan raya di Indonesia banyak yang rusak dan Indonesia meraih peringkat 2 dimana penghasil sampah plastik tipe PET terbanyak didunia,
menurut Badan Pusat Statistika pada tahun 2016 sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Alangkah baiknya jika limbah plastik botol yang kita buang digunakan sebagai pembantu infrastruktur di indonesia ini dengan cara mengaplikasikan dengan aspal tipe HRS-BASE ini sebagai pembangunan jalan raya di Indonesia.
Dengan proporsi material yang ditentukan tim penelitian ini, Aspal ini mampu lebih kuat dari spesifikasi umum bina marga 2010 dan dapat menghemat harga bahan sebesar Rp 22.557,00/m3 dibandingkan aspal tanpa plastik pada umumnya. Dengan begitu penelitian ini juga menjaga kelestarian lingkungan serta menjadi ajang inovasi dibidang infrastruktur Indonesia.