Mohon tunggu...
mansurni abadi
mansurni abadi Mohon Tunggu... psikolog -

“Be aware of this truth that the people on this earth could be joyous, if only they would live rationally and if they would contribute mutually to each others' welfare. This world is not a vale of sorrows if you will recognize discriminatingly what is truly excellent in it; and if you will avail yourself of it for mutual happiness and well-being. Therefore, let us explain as often as possible, and particularly at the departure of life, that we base our faith on firm foundations, on Truth for putting into action our ideas which do not depend on fables and ideas which Science has long ago proven to be false.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BERKENALAN DENGAN RUHI INSTITUTE BAHAI ( bag 1)

20 Januari 2016   21:52 Diperbarui: 20 Januari 2016   22:11 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam ruhi pertama  ini diberikan sebuah mindset baru bahwa doa tidak hanya sekedar permintaan tapi juga berani untuk mengambil sebuah keberanian akan sebuah tanggung jawab yang nantinya diberikan tuhan sebagai jawaban dari doa kita tapi sekaligusnya juga sebagai tantangan bagi kita bisa atau tidak kita memanfaatkan secara maksimal bukan hanya untuk kepentingan diri kita tapi juga orang lain.

Selain itu yang terakhir adalah tentang kehidupan dan kematian dimana bertujuan untuk memahami bahwa kehidupan bukanlah  nasib dan peristiwa dunia ini dan makna sejatinya ada pada perkembangan roh. Dan pada kehidupan sejati yaitu kehidupan roh dan terjadi didunia untuk jangka waktu yang singkat dan akan diteruskan selamanya dialam- alam tuhan.  Dalam sebuah sabdanya Baha’u’llah bersabda “ ketahuailah bahwa setiap telinga yang mendengar,jika murni dan bersih,harus,selalu mendengarkan dari segala arah suara yang mengucapkan kata-kata suci berikut “ sesungguhnya,kita adlah milik tuhan, dan kepada-nyalah kita akan kembali.’ Rahasia –rahasia kematian jasmani manusia dan kembalinya kepada tuhan, belum diberitahuakan dan masih tetap tertutup. Demi kebenaran Tuhan! Rahasia-rahasia itu jika dibukakan,akan mengakibatkan ketakutan dan kesedihan yang sedemikian rupa, sehingga sebagian orang akan binasa, sedangkan yang lainnya akan begitu dipenuhi dengan keriangan sehingga menginginkan kematian,dan memohon, dengan kerinduan yang tiada putusnya,kepada tuhan yang maha esa- diluhurkanlah kemuliannya- agar mempercepat akhir mereka.

      Bicara soal kematian dan kehidupan setiap manusia ada yang terlalu berani dan ada juga yang terlalu takut,  Saya baru-baru membahas film  "The Aviator" dengan teman melalui e-mail. Dia tidak setuju dengan teori saya bahwa masalah dengan dunia adalah penyakit mental. Dia mengatakan masalah dengan dunia adalah peningkatan terhadapan kondisi kepengecutan  Dia mengatakan Alfred Adler, psikolog kontemporer yang banyak dipengaruhi Freud, juga mengatakan bahwa masalah dengan umat manusia adalah pengecut. Mungkin saya perlu membuat teori  ini direvisi baru. Bahwa dunia didorong oleh dinamika antara sakit mental karena keberanian dan sakit mental karena  pengecut. Hal ini tampaknya masih menutupi teori umum saya bahwa semua orang di planet ini adalah sakit mental! Mungkin teori ini direvisi baru bisa menjelaskan segala sesuatu! Saya berpikir tentang hal itu.

Dalam  sikapnya manusia bisa terlalu berani ataupun terlalu pengecut dalam menghadapi kehidupan maupun kematian tapi didalam ajaran Baha’i saya menemukan sebuah pemahaman bahwa ketenangan disertai pemahaman dan terus dijalan pengabdian akan menjadi sebuah peredam dari rasa diri yang terlalu berlebih-lebihan dan yang pastinya kita akan terus berkonsentrasi pada apa yang bisa kita lakukan pada dunia sebelum kita pergi dan tiada daripada pada kepentingan diri kita sendiri yang kelak pasti akan binasa dan musnah.

Tentang hidup dan kematian kata indah dari seorang penulis yang tidak dikenal dalam bahasa inggris sangat bagus sekali ““Life asked death, ‘Why do people love me but hate you?’ Death responded, ‘Because you are a beautiful lie and I am a painful truth”.  Dan “Every man’s life ends the same way. It is only the details of how he lived and how he died that distinguish one man from another.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun