Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mencicipi"Kontol Sapi", Kue Khas Cilegon yang Sudah Jarang Ditemukan

7 Maret 2021   08:54 Diperbarui: 7 Maret 2021   16:05 4488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kue kontol sapi (dokpri)

Gurih saat digigit, lumer manis saat dikunyah. Rasanya kenyal-kenyal di mulut.

Itulah kesan yang dirasakan ketika mengicipi kue Kotol Sapi. Kue khas Kota Cilegon ini memang sudah langkah untuk ditemui. Beruntung usai joging di Stadion Krakatau Steel, Ibu pedagang kue keliling menghampiri saya.

"Kang, ane Kontol Sapi, gelem?" kata pedagang menawarkan.

Namanya memang nyeleneh, Kontol Sapi, tapi ini bukanlah alat kelamin dari Sapi. Kue ini mungkin bentuknya yang pipih oval mirip dengan kelamin sapi. Sejauh ini belum ada literatur yang menyebut asal usul dari mana penggunaan nama Kontol Sapi.

Sejumlah nama kue tradisional khas Cilegon memang banyak yang terkesan tidak sopan, karena dikaitkan dengan nama alat kelamin atau apa pun itu yang berkaitan dengan bagian sensualitas tubuh.

Satu buah Kontol Sapi dihargai Rp1.000. Cukup murah meriah. Kue ini jika lagi kepengen dan dicari tidak ketemu. Beruntung hari ini bisa kembali menikmati kue tradisional yang sudah langkah ditemukan. Ini kuliner berasa membawa nostalgia ke masa lalu.

Dahulu, Ibu sering membuat kue Kontol Sapi ini hanya sekedar cemilan untuk anak-anaknya atau ada acara khusus untuk sajian tamu. Kontol Sapi sangat cocok disandingkan dengan segelas kopi tubruk pahit.

Kontol Sapi adalah kue yang gampang dibuat dan tidak pakai ribet. Bahan-bahan untuk membuatnya pun terkesan minimalis.

Saya masih ingat betul resep kue Kontol Sapi yang biasa Ibu buat. Bahannya cukup setengah liter beras ketan, gula aren, gala putih, garam, ampas kelapa, dan minyak goreng.

Proses pengolahan bahan-bahan kue dilakukan secara tradisional. Beras ketan direndam ke dalam air beberapa jam. Setelah dirasa lembut kemudian ditumbuk di dalam lumpang batu berlubang. Butuh tenaga ekstra untuk menumbuknya dengan kayu gelam hingga halus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun