Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Banjir Berjilid-jilid, Sampai Kapan Anies Tetap Santuy?

26 Februari 2020   12:37 Diperbarui: 26 Februari 2020   12:36 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Instagram @aniesbaswedan)

Banjir kembali merendam rumah kami. Diam-diam saat hari masi gelap, air kembali menyerbu masuk ke halaman rumah. Oma membangunkan semua yang terlelap tidur.

"Ya, Allah. Banjir lagi, bangun!" teriak Oma mengetuk setiap pintu kamar.

Air begitu cepat masuk dari cela-cela pintu pagar rumah kami. Melihat arus yang kencang, sepertinya banjir akan lebih besar dari banjir tahun baru lalu.

Benar saja, belum sempat mengangkat barang-barang elektronik ke tempat yang lebih aman, air sudah masuk ke dalam rumah. Seketika seluruh lantai sudah terendam air. Makin lama ketinggiannya mencapai 30 cm.

Lemari pendingin dan mesin cuci terendam sudah. Kamar-kamar sudah basah. Kasur lantai mengapung bersama barang-barang lainnya yang tidak sempat diamankan.

Terpaksa aliran listrik dipadamkan. Semua berkumpul di lantai atas untuk menunggu hari menjadi terang.

Saat sinar matahari sudah menampakan diri, rumah kami sudah seperti kapal karam. Banjir yang ketiga kalinya dalam 2020.

Sebuah pertanyaan besar, banjir berjilid-jilid dalam waktu dua bulan, apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam mengatasi banjir?

Selama dua bulan, rasanya cukup untuk mengevaluasi penanganan banjir awal tahun lalu, sehingga banjir yang kerap merendam Jakarta tiap kali hujan deras datang, itu semua sudah diantisipasi.

Sepertinya tidak ada trobosan yang terlihat efektif dari kebijakan pemerintah dalam mengatasi banjir.

Ingin rasanya Anies punya nyali besar seperti Walikota Wuhan, China yang cepat membangun Rumah Sakit khusus pasien virus corona dalam hitungan hari. Walikota yang merasa lambat menangani virus corona itu pun siap mundur dari jabatannya jika gagal mengatasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun