Mohon tunggu...
Manggala Putra
Manggala Putra Mohon Tunggu... Freelancer - MAS MGGL

Suka mengamati

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Revolusi Industri Keempat, Kita Harus Bagaimana?

25 April 2018   14:20 Diperbarui: 25 April 2018   14:22 2752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: Maths Mastery Education

Menurut riset Gartner, pada tahun 2020 akan ada 20,4 miliar alat yang terhubung dengan internet. Tenaga manusia dalam urusan pekerjaan terdegradasi, dan secara cepat akan punah. (baca: http://www.beritasatu.com/bisnis/460560-tidak-ada-pekerjaan-yang-aman-dari-revolusi-industri-40.html).

Lalu harus bagaimana?

Generasi milenial, dalam industri 4.0 (revolusi industri keempat), yang dipenuhi dengan aspek teknologi digital. Di era ini, suatu bangsa bakal tertinggal, jauh dari kata maju, kalau perilaku bangsa kita hanyalah konsumtif, ditambah potensi anak-anak bangsa gak disiapkan punya keahlian khusus dibidang teknologi digital.

Era Industri 4.0 punya ciri-ciri kemajuan teknologi dalam segi manufaktur, penggunaan robotik dalam produksi, jaringan internet yang semakin cepat, dan inovasi teknologi digital lainnya. Efisensi dan efektifitas jadi inceran.

Kalau disadari, salah satu sisi baiknya, SDM kita akan semakin terpacu mengembangkan kualitas diri dan kemampuan berinovasi. Karena zaman saat ini, daya saing begitu ketat, sehingga kompetensi diri sangat diperlukan. Ini juga merupakan tantangan bersama, agar anak-anak bangsa gak mengalami kemunduran, atau dengan kata lain 'ketinggalan zaman'.

Pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi digital, dalam meningkatkan kompetensi SDM, harus semakin kencang digalakkan pada generasi Indonesia saat ini. Setidaknya, keahlian dan keterampilan khusus buat profesi yang dibutuhkan pada industri 4.0 ini, harus dimiliki setiap anak bangsa. Sehingga gak cuma terbawa arus perilaku konsumtif, tapi mampu bersaing.

Sarana dan prasarana yang mendukung iklim berinovasi juga diperlukan. Salah satu langkahnya yaitu menyiapkan kawasan yang mampu mewadahi komunitas pegiat teknologi digital. Setiap potensi harus tersalurkan menjadi kontributor dalam memajukan bangsa Indonesia.  

Semua kebutuhan tersebut harus menjadi komitmen bersama. Seperti halnya ajang Digiplay, yang digelar oleh Sinar Mas Land bekerjasama dengan Digital Creative Indonesia. Ajang berbasis Digital Information dan Technology bagi para pecinta Industri Kreatif ini menggelar berbagai lomba seperti Cosplay Competition, E-Sport Exhibition, Mobile Games Competition, dan Trading Cards Games. Tujuannya, memberi peluang bagi penggemar digital teknologi dan industri kreatif untuk mengembangkan inovasi dan berkreasi (baca : https://metro.sindonews.com/read/1297872/170/digital-creative-indonesia-dan-sinar-mas-land-gelar-digiplay-di-bsd-city-1523696942).

Ada lagi kompetisi robotik, Youth Robot Competition (IYRC). Kompetisi yang baru pertama kali digelar ini kerjasama antara Sinar Mas Land bersama International Youth Robot Association (IYRA) Regional Indonesia, serta Kementerian Pendidikan Republik Indonesia (baca : https://m.liputan6.com/news/read/3478863/500-anak-ramaikan-kompetisi-robot-di-tangerang?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Bottom).

Komitmen Sinar Mas Land membangun Digital Hub juga perlu ditiru di berbagai daerah di Indonesia. Digital Hub bakal jadi Silicon Valley-nya Indonesia, yang akan ditempati berbagai perusahaan teknologi informatika. Digital Hub akan memiliki data center dan dilengkapi jaringan fiber optik (jaringan internet super cepat). Kawasan digital hub ini dibangun di kawasan seluas 25,86 hektare, jadi pusat teknologi digitalnya BSD City (baca : http://koran-sindo.com/page/news/2018-04-17/0/0/Indonesia_Target_Jadi_Pusat_Teknologi_Digital).

Indonesia harus tercipta sebanyak-banyaknya rumah berkumpul para pegiat teknologi dan inovasi, sebagai pusat pengembangan SDM yang dibutuhkan di era industri 4.0. Semua tantangan era industri 4.0 ini harus segera disadari dan ditanggapi bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun