Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bank Sampah sebagai Media Penangkal Bencana

16 Februari 2021   07:38 Diperbarui: 16 Februari 2021   07:47 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak berfungsinya bank sampah dengan baik sejatinya turut menentukan timbulnya pencemaran dan bencana. Kesungkanan kita memanfaatkan alternatif itu justru malah mempersulit diri sendiri dan khalayak umum umat manusia.

Keberadaan bank sampah di masing-masing daerah sebenarnya banyak membantu dalam mengelola sirkulasi limbah tak terkecuali kantong plastik. Berbagai macam limbah-entah itu berbahan dasar plastik, kaleng, almunium, besi maupun kaca sekalipun- yang banyak dihasilkan dari sampah rumah tangga melalui bank sampah setidaknya berkumpul di satu tempat, tidak tercecer di mana-mana. 

Utamanya jika kita menyadari bahwa hampir semua jenis kebutuhan sehari-hari banyak dikemas plastik. Entah itu kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. 

Alhasil penggunaan kantong plastik menjadi pola sistemik yang dibasakan. Bahkan relasi ketergantungan antara plastik dan kebutuhan hidup manusia pun menjadi satu keniscayaan yang tidak lagi biasa dan tidak pernah mampu dinapikan.

Untuk lebih jelasnya mari kita ambil gambaran umum. Misalnya saja tatkala kita belanja kebutuhan pokok di pasar, di supermarket ataupun di minimarket, sudah barang tentu semua barang belanjaan itu dikemas-dibungkus dengan kantong plastik. Ironisnya, dalam satu kali perbelanjaan saja terkadang kita tidak pernah mau menghitung; entah berapa banyak kantong plastik yang digunakan. 

Belum jika kita melakukan delivery order makanan ataupun melakukan transaksi jual-beli via online shop  melalui jasa aplikasi tertentu, sudah pasti pesanan itu dibungkus menggunakan kantong plastik yang tak perlu lagi dipertanyakan. 

Sialnya, ketergantungan kita atas kantong plastik dan apa-apa yang berbahan plastik tidak hanya berhenti di sana, melainkan kian meningkat sesuai kebutuhannya.

Dalam konteks inilah kehadiran bank sampah perlu diperhitungkan, kehadirannya sangat penting untuk mengakomodir komoditas limbah plastik yang kian hari semakin ugal-ugalan, menjaga kesehatan tata ruang dan kelestarian lingkungan. 

Selain itu, konsep dasar bank sampah yang menyulap (menukar) limbah menjadi sesuatu yang berharga, memiliki nilai dan memberi kebermanfaatan juga sangat menjanjikan. Setidaknya itu menjadi daya tarik tersendiri dan alasan kenapa orang-orang harus memilih untuk menyetorkan limbah rumah tangga ke bank sampah.

Betapa akan bahagianya kita tatkala menukar setumpuk rosok dengan lembaran rupiah ataupun barang kebutuhan pokok lainnya. Bukankah itu kabar yang menggembirakan? Alternatif yang benar-benar menggiurkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun