Sampai kemarin sore nyaris dua minggu sejak Ratna Sarumpaet menggelar konferensi press (Rabu.03/10/2018) tentang pengakuan dosanya, dan kemudian esoknya beliau ditangkap menjelang keberangkatannya ke Chile di Bandara Soekarno-Hatta. Masih ramai orang bergunjing baik di medsos juga di media utama termasuk media televisi kemarin masih ada yang membahasnya.
Ditambah dengan diperiksanya Nanik S Deang yang juga berkaitan dengan kasus Ratna. Jadi sah-sah saja kalau penulis juga ikut bergunjing tentang Ratna Sarumpaet ini. Saya bukan sembarang bergunjing paling tidak buat saya pribadi ada hikmah bisa dipetik dibalik kasus kecerobohan Ratna Sarumpaet.
Sering kali kita mendengar khabar tentang orang yang menderita malu melakukan hal yang diluar nalar.
Karena malu istrinya selingkuh, istri dibunuh. Malah ada yang lebih runyam lagi, istri selingkuh lantaran malu malah bunuh diri. Ada lagi, Janda malu melahirkan tanpa suami, anak yang baru dilahirkannya dibunuh.
Banyak lagi contoh polah konyol orang yang menderita malu melakukan hal-hal yang diluar nalar dan dugaan.
Berikutnya untuk menutupi rasa malunya Ratna mengarang-ngarang cerita seperti yang beredar dimasyarakat bahwa Ratna dianiaya orang tak dikenal yang akhirnya bikin heboh masyarakat. Dunia perpolitikan di tanah air terimbas karenya. Lantaran bagaimanapun juga Ratna adalah bagian dari barisan oposisi. Ratna Sarumpaet tercatat dibarisan Tim Sukses Capres-Cawapres Prabowo-Sandi.
Suka tak suka Ratna adalah tokoh yang sudah sejak lama ada di pusaran politik di tanah air. Statusnya sebagai Timses salah satu pasangan Capres-Cawapres tentu saja membuat kasusnya menjadi luar biasa heboh.
Kenapa Ratna Sarumpaet sampai berbohong?
Seperti contoh beberapa kasus yang saya sebutkan diatas. Malu yang amat sangat bisa membuat seseorang hilang kontrol, membunuh bahkan bunuh diri.
Ratna Sarumpaet sukur tidak sampai membunuh atau bunuh diri. Tapi runyamnya, Ratna sarumpaet yang menderita malu karena ulahnya tapi tidak mau sendiri menanggungnya. Ide konyolnya berkembang sampai akhirnya Capres Prabowo Subianto dan Pak Amien Rais serta beberapa tokoh dekat Prabowo ikut terseret dipermalukan.