Mohon tunggu...
Politik

Sisi Lain Penembakan Fernando: Peringatan buat Prabowo?

24 Januari 2018   18:27 Diperbarui: 24 Januari 2018   18:30 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bukan kebetulan kalau penembakan kader Gerindra kejadian di Bogor. Soalnya, Jawa Barat adalah kunci dari suara Pilkada pulau Jawa, penduduknya besar dengan komposisi 45 juta orang. Barang siapa yang mampu 'mengamankan' suara di Jabar, otomatis partainya Berjaya sampai istana. So pasti koalisi sebelah nggak mau mengulangi kalah suara di Jabar. Waktu itu, Aher yang loyalis PKS kekeuh banget nggak mau ngikut banteng, voila! Cuman di Jabar, si banteng hilang tanduknya.

Tewasnya Bung Fernando bukan kejadian apolitis, banyak teori-teori yang boleh diadu kebenarannya. Sapa sangka, arogansi polisi ini sebenernya sudah kebaca dari dulu-dulu. Ngeri lagi kalo ada mantan polisi duet Pilkada jabar sama purnawirawan yang dari dulu suka jilat-jilat pantat penguasa, sponsornya banteng lagi. Masa iya pas banget kebetulan ada orang rebutan parkir deket-deket Pilkada eh kader Gerindra didor jadi korban. Ya ini pasti upaya pelemahan partai oposisi pemerintah. Well, ada poin-poin penting yang perlu bingits di perhatikan sih.

Ya gimana nggak pelemahan namanya kalo akhir-akhir ini Gerindra dipojokkan terus dari kasus La Nyalla sampai sekarang. Wong ya setelah difitnah justru kebongkar tuh semua Hanura ada Mahar, PDIP apa lagi. Nggak dipungkiri ya kalo di TNI sendiri ada kubu-kubu, satu yang ksatria berprinsip, kedua ya prajurit yang ngekor pemerintah.

Prabowo itu korban lho, dia selalu disangkut-pautkan dengan banyak tragedi kemanusiaan dari Tim-Tim, kerusuhan 1998, sampai sentimen etnis cina. Padahal dulu komandannya siapa? Ya Wiranto, kok anak buahnya yang dikorbanin? Bingung ya? Sama! Dulu sampai Habibie kabarnya marah besar sama Prabowo, usut punya usut ada yang bisikin prabowo mau bikin rusuh, kudeta militer gitu. Lha wong menantu Presiden kok, ngapain susah-susah kudeta, kalo sabar nunggu juga bentar lagi bintang empat. So, siapa tuh yang sebenernya haus kuasa? Petunjuknya: sekarang jadi menteri.

TB Hasanuddin jagoan PDIP nih bisa dibilang 'keras' sama Prabowo. Selaku ajudan Presiden Habibie, doi ini yang tadi bisik-bisik kalo kunjungan Pangkostrad Prabowo bau-baunya mau kudeta. Ya sesuka-suka bapak TB deh, namanya juga baru dapet jabatan. 23 Mei 1998, sehari setelah Presiden Soeharto turun (atau dipaksa turun karna kongkalikong internal?) prabowo mungkin Cuma mau sowan ke bos baru, eh tak dinyana tak diduga malah kena tumbal rezim baru. "Saya tahu, banyak di antara prajurit saya akan melakukan apa yang saya perintahkan. Tetapi saya tidak mau merka mati berjuang demi jabatan saya. Saya ingin menunjukan bahwa saya menempatkan kebaikan bagi negeri saya dan rakyat di atas posisi saya sendiri. Saya adalah seorang prajurit yang setia. Setia kepada negara, setia kepada republik." Terharu nggak sih......

Oke yuk kembali ke laptop. Kotor-kotornya politik emang nggak ada abisnya coy. Insiden penembakan boleh jadi gertakan serius buat kubu opisisi prabowo.

Di suruh jangan macem-macem sama pemerintah, sama grand designyang udah dirancang buat tahun 2019, 2024, 2029 dan seterusnya. Lagian Prabowo ini ya, udah dianaktirikan sejak 1998, kok masih sudi sih mengabdi sama negara. Repot amat, orang udah sukses, kaya, kalo ane sih mending ongkang-ongkang kaki di rumah biar ancur sekalian nih negara sama para cebongers. Innalillahi, selamat jalan Bung Fernando, kebenaran selalu ada di pihakmu. Salam Indonesia Raya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun