Mohon tunggu...
Amanda Nurhikmah
Amanda Nurhikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendampingi ABK Sejak Dini

31 Juli 2025   14:52 Diperbarui: 31 Juli 2025   14:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendampingan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sejak usia dini merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter, kemandirian, dan kemampuan belajar mereka. ABK mencakup anak-anak dengan gangguan fisik, mental, emosional, maupun perkembangan seperti autisme dan ADHD. Setiap anak memiliki kebutuhan yang unik, sehingga pendekatan pembelajaran pun harus disesuaikan. Misalnya, anak tunanetra membutuhkan media berbasis Braille dan pelatihan orientasi mobilitas, sedangkan anak dengan keterlambatan mental memerlukan program pendidikan individual yang menyesuaikan kemampuan kognitif mereka. Dalam konteks ini, lingkungan belajar yang inklusif dan peran guru yang mampu mengadaptasi metode belajar menjadi sangat krusial untuk memastikan potensi anak berkembang optimal.

Guru pendamping atau shadow teacher menjadi sosok kunci dalam mendampingi ABK, terutama di lembaga pendidikan anak usia dini. Mereka tidak hanya berperan mendampingi secara langsung di kelas, tetapi juga bertanggung jawab merancang Program Pembelajaran Individual (PPI), memahami karakter anak, serta memberikan stimulasi dan perlindungan yang sesuai. Namun, hingga kini masih banyak guru pendamping yang belum mendapatkan pelatihan memadai dalam menangani ABK, khususnya anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Oleh karena itu, pengembangan kompetensi guru melalui pelatihan yang berkelanjutan menjadi sangat penting agar mereka dapat memberikan layanan yang tepat sasaran dan mendukung proses inklusi secara efektif di sekolah. Ketersediaan guru pendamping yang terlatih akan sangat menentukan kualitas interaksi dan pembelajaran bagi ABK sejak dini.

Anak berkebutuhan khusus anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus disebut anak lamban atau terbelakang.mereka tidak akan pernah sukses di sekolah seperti anak-anak lainnya.Anak berkebutuhan khusus juga dapat disebut sebagai anak yang mengalami gangguan fisik, mental, intelektual, dan emosional. Melalui pendekatan dan strategi khusus dalam Pendidikan, ABK diharapkan dapat (1) menerima kondisi mereka, (2) bersosialisasi dengan baik, (3) memenuhi kemampuan mereka, (4) memperoleh keterampilan yang sangat dibutuhkan, dan (5) merasa menjadi negara dan anggota Masyarakat. Ketika mendukung ABK, fokusnya bukan hanya pada anak,tapi juga pada penciptaan lingkungan yang mendukung. Ini termasuk anak-anak yang mengalami kesulitan dan juga mereka yang memiliki kelebihan dalam hal pertumbuhan dan perkembangan, sseperti kecerdasan, kemampuan sensorik, badan anggota tubuh. Menurut Effendi (2024), anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak normal lainnya.

Tidak hanya guru pendamping yang sebenarnya mengalami kesulitan tentang cara penanganan ABK, tetapi guru PAUD pun juga mengalami kendala dalam memahami dan penenangan ABK. Sebagai seorang guru pendamping dibutuhkan sabar dan Ikhlas untuk menjalankan tugasnya. Terdapat guru yang Ikhlas menerima tugas sebagai guru pendamping. Berusaha memberikan pembelajaran dengan cara visualisasi yaitu menggunakan peraga agar anak mampu fokus dan berkonsentrasi memperhatikan peraga, meskipun kontak mata untuk memperhatikan tugas tidak terlalu lama keberadaan guru pendamping di sekolah harus dihargai karena keberadaannya sangatlah penting.

Guru pendamping membutuhkan pelatihan yang mampu mengembangkan pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus dengan segala karakteristiknya, terlebih setiap anak memiliki keragaman tersendiri dan cara penangan yang juga berbeda-beda. Setiap guru pendamping maupun guru kelas yang berada di sekolah inklusi hendaknya memahami secara holistik bagaimana penanganan ABK di sekolahnya, agar siswa dapat berkembang optimal dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, memberikan pelayanan khusus sesuai dengan kebutuhan peserta didik.pendekatan yang dilakukan oleh guru kelas dan guru pendamping menjadi hal yang sangat penting,agar interaksi dengan anak dapat terbangun,anak menjadi termotivasi dan mengikuti aturan/ arahan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun