Dalam hidup, kita sering merasa doa yang kita panjatkan belum juga dijawab. Ada yang memohon rezeki, tapi usahanya tetap seret. Ada yang berdoa agar penyakit sembuh, tetapi rasa sakit masih saja menetap. Bahkan ada yang sampai putus asa: "Apakah doa saya tidak didengar Allah?"
Pertanyaan itu sesungguhnya lahir dari hati yang lelah. Namun, seorang ulama besar, Abul Laits as-Samarqandi, telah sejak lama memberi jawaban yang menenangkan melalui karya agungnya, Tanbihul Ghofilin. Kitab ini bukan sekadar kumpulan hadis dan kisah salafus shalih, tetapi cermin yang mengingatkan kita bahwa doa tidak pernah sia-sia.
Mengenal Kitab dan Pengarangnya
Tanbihul Ghofilin atau lengkapnya Tanbhul Ghfiln 'an A'mlil Jhiln wa Qishashish Shlihn berarti "Peringatan bagi orang yang lalai dari amal orang jahil dan kisah orang saleh". Kitab ini telah ratusan tahun menjadi bacaan di pesantren-pesantren Nusantara, berisi nasihat, peringatan, serta kisah penuh hikmah untuk melembutkan hati.
Pengarangnya adalah Abu Laits Nashr bin Muhammad bin Ahmad as-Samarqandi, ulama besar dari Samarkand (Asia Tengah) yang wafat sekitar tahun 373 H/984 M. Beliau seorang ahli fiqih, tafsir, hadis, sekaligus tasawuf. Karena kedalaman ilmunya, beliau dijuluki Imam al-Huda, pemimpin petunjuk.
Dalam kitab inilah beliau mengutip hadis-hadis tentang doa. Salah satunya menegaskan bahwa doa seorang mukmin pasti dijawab Allah, hanya saja bentuk jawaban itu berbeda-beda.
Doa yang Selalu Dijawab
Rasulullah menjelaskan, doa seorang hamba akan diijabah dalam tiga bentuk:
Dikabulkan sesuai permintaan.
Misalnya, seorang yang sakit berdoa minta sembuh, lalu Allah mengangkat penyakitnya.-
Diganti dengan sesuatu yang lebih baik.
Terkadang kita meminta sesuatu yang kita anggap baik, padahal bisa jadi itu buruk bagi kita. Allah, dengan kasih sayang-Nya, menggantinya dengan yang lebih maslahat. Disimpan sebagai tabungan pahala di akhirat.
Inilah yang paling indah. Doa kita mungkin tidak terlihat hasilnya di dunia, tetapi kelak di akhirat Allah akan memperlihatkan pahala besar yang membuat kita takjub, seolah berkata: "Andai dulu semua doa saya tidak dikabulkan di dunia, agar semuanya menjadi simpanan seperti ini di akhirat."