Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kabel kereta Whoosh Dicuri: Cermin Kemiskinan Material dan Spiritual

18 September 2025   09:00 Diperbarui: 18 September 2025   06:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kereta Cepat Whoosh. (Dok. KCIC)

Infrastruktur Megah, Mentalitas Rapuh

Indonesia baru saja melangkah ke era baru transportasi modern dengan hadirnya Kereta Cepat Jakarta--Bandung (Whoosh). Proyek bernilai triliunan rupiah ini dibanggakan sebagai simbol kemajuan bangsa. Namun, di balik kemegahan itu, muncul berita yang memilukan: kabel grounding kereta cepat dicuri oleh oknum warga.

Pencurian ini memang segera terdeteksi dan pelaku berhasil ditangkap. Barang bukti yang ditemukan berupa puluhan potong kabel grounding serta alat-alat sederhana seperti kunci pas dan cutter. Nilai jual kabel di pasar loak jelas tidak seberapa. Tetapi nilai vitalnya sangat besar: kabel grounding adalah pelindung instalasi listrik, penyalur arus petir, dan penjamin keselamatan operasional.

Tragisnya, pencurian fasilitas publik bukan hal baru. Baut-baut Jembatan Suramadu pernah raib. Tiang listrik sutet di beberapa daerah juga kerap jadi sasaran. Bahkan rel kereta api di Jawa dan Sumatera pernah dicuri untuk dijual kiloan. Semua ini mengindikasikan masalah yang jauh lebih mendasar daripada sekadar kerugian material.

Kemiskinan Material: Hidup yang Menekan

Jika ditanya alasan, pencuri biasanya menjawab: "butuh uang." Inilah wajah kemiskinan material. Hidup yang serba sulit membuat sebagian orang berani mengambil risiko besar demi keuntungan kecil.

Kemiskinan material membuat fasilitas publik dipandang bukan sebagai aset bersama, melainkan sebagai "barang dagangan" yang bisa ditukar dengan uang cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun