Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

APBN Kita dan Skala Prioritas: Saatnya Belajar dari Zakat

23 Juni 2025   16:09 Diperbarui: 23 Juni 2025   16:09 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar se-Indonesia mulai digulirkan. Di berbagai forum, ini diklaim sebagai langkah mulia: negara hadir memberi makan anak-anak rakyatnya.

Namun, siapa pun yang menyimak kondisi anggaran negara hari ini tentu perlu bertanya lebih dalam: benarkah ini prioritas yang paling penting saat ini? Ataukah ini hanya sekadar memenuhi janji kampanye, meski harus mengorbankan ruang fiskal dan menambah beban APBN?

Saeutik Mahi, Loba Nyesa

 

Dalam khazanah Sunda, ada petuah bijak:

“Saeutik mahi, loba nyesa.”

Artinya, “Sedikit pun cukup, apalagi banyak—harusnya ada sisa.”

 

Sayangnya, APBN kita cenderung sebaliknya: belanja besar, manfaat kecil. Penganggaran kita disusun dengan pola yang tak sehat: belanja ditetapkan dulu, baru cari pendapatan—meski harus lewat utang. Akibatnya, setiap tahun utang dan bunganya membengkak, menyita hampir separuh pendapatan negara.

Belum lagi, kita menyaksikan program-program raksasa seperti pemindahan ibu kota negara (IKN), pengembangan proyek kereta cepat hingga Surabaya, dan fasilitas pejabat yang nyaris tak tersentuh efisiensi. Sementara itu, jalan desa rusak, sekolah bocor, jembatan ambruk, dan akses air bersih masih jadi mimpi di pelosok negeri.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun