Mohon tunggu...
Mamlusy Jane
Mamlusy Jane Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Berperilaku Baik dalam Produksi

25 Februari 2018   14:50 Diperbarui: 25 Februari 2018   16:03 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada umumnya manusia memiliki kesibukan masing-masing dalam kehidupannya. Mereka bergerak setiap harinya untuk melakukan sesuatu agar dirinya mencapai apa yang ia tuju selama di dunia ini. Dalam islam, para umatnya di perintahkan untuk tidak bermalas-malasan dalam menjalani kehidupan. 

Mereka di perintahkan untuk bekerja atau melekukan sesuatu agar dalam hidupnya bermanfaat selama ini. Seperti memaanfaatkan alam sekitar dengan baik, atau mereka memanfaatkan kemampuannya untuk membantu sesamanya. Dalam pemikiran dewasa ini, manusia hendaknya memanfaatkan apa yang ia miliki untuk mencukupi kehidupannya. 

Manusia disini memiliki peran penting dalam kehidupan, agar kehidupan di dunia ini menjadi berkembang dan tidak mati. Untuk melakukan suatu hal tersebut, semua itu memiliki aturan atau sesuai dengan keadaan yang ada. Contohnya seperti menciptakan atau mengelolah sesuatu yang manusia miliki dan juga bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

Artinya: "Dari Miqdad RA dari Rasulallah SAW ia bersabda: tidaklah seseorang mengkomsumsi makanan hasil kerja ( produksi )nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkomsumsi dari hasil kerjanya sendiri" (HR.al-Bukhori)

Atau bila dikenal saat ini dengan istilah memproduksi, yang mana memproduksi tersebut merupakan mata rantai konsumsi. Dalam buku bacaan islam, produksi sebagai upaya meningkatkan tidak hanya kondisi materialnya tetapi juga moralnya dan sebagai sarana untuk mencapai tujuan di hari kiamat kelak. 

Motivasi produksi dalam islam ialah sebagai pelaksana fungsi manusia sebagai khalifah di dunia, yaknni seorang muslim meyakini apapun yang di ciptakan oleh Allah SWT di bumi ini untuk kebaikan dan apapun yang Allah berikan kepada manusia sebagai sarana untuk menyadarkan fungsi sebagai pengelolah bumi (Khalifah). 

Seorang muslim juga menyadari bahwa Allah SWT mengirim umat islam ke dunia sebagai pembawa misi rahmatal lil alamin (rahmat untuk seluruh alam). Dan juga dalam pengelolahan ini manusia harus bertanggung jawab pengelolahan isi bumi dan beserta isinya. 

Oleh karena itu, proses pengolahan isi bumi menjadi penting bagi seorang muslim demi tercukupi keperluan hidupnya. Berproduksi  merupakan ibadah, karena suatu aktivitas seorang muslim ketika ada perintah dari Allah SWT, dan ada contoh atau persetujuan Rasulallah SAW, maka aktivitas tersebut termasuk kategori ibadah.

Islam menganjurkan dan mendorong produksi mengingat pentingnya kedudukan produksi dalam menghasilkan kekayaan. Produksi juga merupakan bagian penguat sekaligus sumber yang mencukupi kebutuhan masyarakat dan juga dalam melakukan hal ini juga sebagaimana sarana pencapaian akherat.

Manusia adalah makhluk hidup yang tentu saja memiliki berbagai karakteristik yang berbeda dengan yang makhluk-makhluk lainnya, manussia adalah ciptaan Allah SWT yang di beri kedudukan paling mulia di antara makhluk-makhluk lainnya. Maka dari itu kita sebagai makhluk Allah patutnya bersyukur dan tidak menyombongkan diri. Rasa syukur tersebut bisa kita ungkapkan dengan kata-kata ataupun perilaku baik. 

Adapun pengungkapan rasa syukur dengan kata-kata yakni dengan berdoa , dan sebagainya. Adapun pengungkapan dengan perilaku yakni dengan memanfaatkan kemampuan yang kita miliki dengan baik dan benar. Seperti halnya memanfaatkan kemampuan yang kita miliki untuk maslahat ummat. Contohnya seperti memanfaatkan kemampuan dengan memproduksi sumber daya alam yang ada. 

Yakni mengelolah sumber daya alma tersebut dengan baik dan menjadi manfaat bagi masyarakat. Seorang muslim melakukan kegiatan pengelolahan semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan balasan dunia akhirat. 

Dalam pengelolahan atau proses ini harus ada dalam jati diri seseorang sebuah kejujuran, amanah, dan kebersamaan akan di junjung tinggi. Dan menolak individualisme ( mementingkan diri sendiri ), curang, khianat yang sering menggoyahkan iman seseorang. Juga pengelohan tersebut menjadi manfaat bagi masyarakat.

Dalam pengelolahan ini hendaknya menggunakan kemampuan akalnya (kecerdasannya) serta profersional dalam mengelolah SDA. Manusia perlu berusaha mengoptimalkan kemampuan yang telah Allah SWT berikan. Dan juga tawazun yang tertanam dalam jati dirinya untuk menyeimbangkan dua kepentingan yakni antara umum dan khusus. 

Hasil pengelolahan dapat menjadi haram jika barang atau jasa yang di hasilkan hanya akan membahayakan masyarakat. Juga ia harus yakin dengan apa pun yang di usahakannya dan sesuai dengan ajaran agama yang tidak membuat hidupnya menjadi sulit. Allah SWT telah menjamin rejeki hamba-hamba-Nya dan telah menyediakan keperluan hidup seluruh makhluk-Nya. 

Dan tak luput pula, seseorang harus menghindari parktik kerja atau proses kotor atau haram yang mengandung unsur-unsur kejelekan. Karena nantinya akan membahayakan dan berakibat fatal bagi dirinya dan masyarakat.

Maka dari hal itulah yang mana telah disebutkan pada penjabaran diatas, hendaknya manusia mengamalkannya agar kehidupan yang ia jalani lebih bermanfaat baginya dan seluruh masyarakat. Akan sadar bahwasannya manusia di ciptakan dan diutus ke bumi sebagai khalifah yakni pengelolah bumi beserta isinya. 

Mari kita sebagai manusia yang baik, hendaknya kita berbuat kebaikan dalam kehidupan dan lebih berhati-hati dalam melakukan hal sesuatu yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Pengelolahan yang baik juga akan berdampak baik pada kita. Maka mulailah berperilaku baik dan memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita. So, usaha tak akan mengkhianati hasil. Berbaiklah pada diri kita maka kita akan baik pada sekitar kita.

...Selamat Membaca...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun