Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Betah Membaca Saat Ramadhan, Semangat La Tahzan

27 Maret 2024   09:39 Diperbarui: 27 Maret 2024   09:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Amalan amalan ibadah Puasa Ramadhan yang sangat dianjurkan agar lebih bermakna terutama adalah mengurangi atau sekalian no ghibah : larangan bergunjing. Maklum ngerumpi, bergunjing sudah menjadi kebiasaan yang malah membudaya dimasyarakat kita. Pun daerah perkotaan modern juga yang kesannya cuek dan individual tetap saja ter fasilitasi ngerumpi asyiknya karena nongki. Betul tidak? 

     Nah, sebenarnya budaya membaca adalah pilihan yang pas agar rem pembicaraan kita terkontrol. Dari mulai bacaan yang berat sampai tulisan ringan semua bisa kita pilih dengan tujuan untuk memperkaya wawasan, refresing hati atau sekedar hiburan yang segar dan mudah dicerna isi kepala kita. Artinya semua selera kita masing masing sebenarnya bisa diperoleh juga dengan. membaca aneka varian buku. Pertanyaanya adalah agar tidak over budget karena membeli buku juga termasuk media cetak yang harganya mahal, apa yang termudah bisa kita lakukan untuk menjaga budaya membaca kita? Dikota besar persewaan buku, komik dan aneka literasi banyak tersedia sebagai usaha swasta. Sedangkan untuk didaerah, perpustakaan daerah, sekolah maupun bank buku desa yang sederhana ada juga tersedia. Agar lebih efektif, khusus untuk anak sekolah memang sebaiknya diberi tugas mererefensi buku selama Ramadhan. Berilah tema tertentu setiap minggunya. Paksakan untuk tekun membaca agar mengerti apa yang sudah dibacanya. Referensi buku tentu saja sederhana saja sesuai kemampuan masing masing siswa, tetapi budaya membaca buku mudah mudahan terjaga. 

     Perpustakaan daerah dan layanan desa memang harus membuat promosi semenarik mungkin selama Ramadhan ini.  Aneka lomba dengan hadiah khas Ramadhan dan Hati Raya mungkin bisa jadi salah satu pilihan jitu agar membaca aneka buku menjadi kegiatan bermanfaat yang difasilitasi oleh Perpustakaan. Saya sebagai warga masyarakat akan senang senang saja apabila ada promosi menarik dengan beragam hadiah. Siapa takit untuk membaca? Hayuk saja langsung meluncur ke lokasi. 

     Khusus yang memang senang mbeli buku karena hobby mengkoleksi buku termasuk kegiatan yang sangat bermanfaat juga, manfaatkan diskon menarik selama Raihan. Siapa tahu buku incaran kita, best seller produk maupun  buku favorit dari pwngaramg favorit bisa kita beli dengan harga soesial. Saya teringat dengan koleksi buku saya yang sudah saya sumbangkan ke beberapa tempat. Ada novel series Negeri Lima Menara. Buku favorit yang saya ikut sumbangkan juga dengan pertimbangan semoga ada orang lain yang ikut membaca dengan gratis terinspirasi dengan semangat anak anak muda dalam meraih cita cita. Novel penuh cinta dan makna dari Miranda Risang Ayu ; Cahaya Rumah Kita, Permara Rumah Kita adalah juga favorit saya karena setiap membaca hati saya ikut terhanyut dengan bagaimana seorang hamba selalu menemukan cinta dalam keseharian dan menjalankan amanah hidup yang barangkali seperti menjadi beban berat dan akhirnya ringan karena memahami ada cinta kasih sayang Alloh semata disana. 

     Saat ini saya hanya menyimpan satu buku saja, La Tahzan ; Jangan Bersedih yang bagi kaum muslimin pecinta buku psikologi Islam pasti tahu sekali bagaimana kekuatan spirit tulisan tulisan dalam buku tersebut menjadi semacam chicken soup for the soul. Nutrisi hati agar lebih paham jati diri sebagai hambanya yang menyadari hakekat hak dan  kewajibannya dalam mengarungi kehidupan. Bekal ilmu agama haruslah juga kita punyai agar hati tentram, senantiasa senang dan tidak mudah risau dan terbawa arus dunia. Entah mengapa buku tersebut memang masih ingin terus saya simpan. Teman dan kerabat juga boleh meminjam dan membacanya apabila memerlukan penjelasan dan narasi panjang dari sebuah pertanyaan tentang roda kehidupan yang tentu saja tidak bisa saya jabarkan sendiri. Ya, La Tahzan penguat hati agar tak hilang tongkat mengarungi jalan hidup yang berliku liku susah senangnya dan setiap hari kita jalani. Duh.....   Jangan jangan kalian juga punya buku yang sama. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun