Mohon tunggu...
Mamat Irawan
Mamat Irawan Mohon Tunggu... Guru - Penikmat bacaan

Lahir di Kuningan, 20-04-1972 kini tinggal di Bogor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Putri Anak Gunung yang Berprestasi

22 Maret 2019   11:20 Diperbarui: 22 Maret 2019   12:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh : Mamat Irawan

Di suatu tempat nan jauh dari keramaian kota, terdapatlah keluarga yang sederhana tapi bahagia. Suasana pegunungan yang sejuk, bersih, dan indah jauh dari polusi dan hingar bingar kendaraan. Mereka adalah seorang kakek dan nenek tua, serta cucu perempuan yang bernama Putri. Putri adalah anak yatim piatu yang sudah lama ditinggal oleh orang tuanya. 

Orang tuanya meninggal karena hanyut tenggelam terbawa oleh air sungai yang deras ketika ingin ke pasar. Rumahnya pun sederhana yaitu rumah panggung yang beratapkan daun alang-alang. Bila akan naik kerumahnya maka melewati tangga. 

Untuk mencukupi  kebutuhan sehari- hari,  mereka bercocok tanam dengan bertani dan berkebun. Kakek dan nenek tua itu sangat rajin bercocok tanaman, terbukti dengan hamparan padi yang hijau padahal pupuk yang digunakan bukan pupuk buatan pabrik, tetapi menggunakan pupuk organik yaitu pupuk yang berasal dari daun tumbuhan. 

Begitu pula dengan kebunnya banyak ditanami jagung, singkong, talas, ubi jalar, dan tanaman sayuran seperti kacang panjang, sawi, terong dan lain -lain. Alangkah bahagianya kakek dan nenek tua itu melihat hasil tanamannya  tumbuh hijau. Sungguh kehidupan untuk makan mereka  cukup dengan mengandalkan hasi dari pertanian.

Putri berumur sebelas tahun dan duduk  di kelas lima Sekolah Dasar Negeri Neglasari. Ia anak yang pintar karena dari kelas satu  peringkatnya pertama terus. Tiap hari ia belajar dengan sungguh-sungguh. Padahal sekolahnya sangat jauh, jarak rumah Putri ke sekolah kalau dengan jalan kaki kira -- kira satu setengah jam. Ia ke sekolah dengan menyusuri jalan setapak serta menyeberang sungai Cimapag. 

Kadang- kadang ia sekolah diantar sama kakek, tapi sekarang dia sudah terbiasa jalan sendiri. Dengan  niat untuk mencari ilmu ia tempuh perjalanan yang sangat jauh dengan riang dan gembira.

Suatu pagi  Putri akan berangkat ke sekolah, ia  pamit kepada kakek dan neneknya, " Kek, Nek Putri mau berangkat ke sekolah, doakan ya karena di sekolah ada Lomba Siswa Berprestasi." Kakeknya menjawab,"Oh begitu, ya kakek dan nenek  selalu berdoa untuk kamu agar  selamat di jalan dan kamu bisa meraih cita-cita. "Terima kasih Nek, Kek !" Jawab Putri sambil mecium tangan nenek dan kakek itu.

Setelah berpamitan bergegaslah Putri berangkat ke sekolah, ia berjalan seakan berlomba dengan  keluarnya  matahari  dari  tempat  persembunyiannya. Putri   berjalan     biasanya   tidak

Memakai sepatu  tetapi memakai sandal jepit karena sepatunya suka kotor dan  basah. Ia menaruh sepatunya di dalam tas. Setelah lama berjalan pukul kira- kira satengah tujuh  sampailah di sekolah. Kemudian ia pergi ke kamar mandi sekolah  untuk membasuh kaki yang kotor, kemudian ia memakai sepatu .Tak lama kemudian ibu guru kelasnya yaitu Bu Mumun, menghampiri Putri," Put siap siap kita ke SD Tanjungsari karena lomba akan dipusatkan di sekolah inti ".Kemudian Putri menghampiri sambil cium tangan." Insya Allah saya siap bu." 

Bergegaslah Bu Mumun memanggil tukang ojek yang sudah disiapkan oleh sekolah untuk mengantarnya Bu Mumun. Berangkatlah mereka menuju Sekolah yang berada di pusat kecamatan. Sesampainya disana Putri ditemani oleh Bu Mumun, kemudian Ibu guru itu mendaptartakan Putri ke panitia perlombaan. Tepat Pukul delapan pihak panitia mengumumkan bahwa acara lomba siswa berprestasi dimulai dan mengumumkan tatacara mengikuti perlombaan yaitu dengan  tes tertulis, praktek, dan wawancara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun