Pernah dengar ngga orang bilang, "ASN itu kerjaannya cuma nunggu gajian"? Yah, saya juga pernah. Dan jujur, sebelum saya benar-benar bekerja di instansi pemerintah, saya juga sempat punya bayangan yang kurang lebih sama. Tapi semua berubah ketika saya jadi bagian dari mereka di salah satu instansi pemerintah daerah, tepatnya di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi dan melihat sendiri dinamika di dalamnya. Terutama sejak tahun 2022, ketika instansi ini kedatangan 18 CPNS muda yang membawa angin segar dan semangat baru ke dalam kantor.
Kehadiran mereka benar-benar jadi titik balik. Mereka datang dengan karakter khas anak muda zaman sekarang: terbuka, cepat belajar, melek teknologi, aktif di media sosial, dan---yang paling penting---punya semangat untuk bikin perubahan. Yang awalnya kami berpikir mereka bakal butuh waktu lama untuk adaptasi, ternyata malah mereka yang bikin kami ikut belajar banyak hal baru. Perlahan tapi pasti, budaya kerja yang tadinya terasa terlalu formal, prosedural, dan agak kaku mulai bergeser jadi lebih cair, kolaboratif, dan kreatif.
Salah satu perubahan paling terasa ada di media sosial dinas. Dulu, akun Instagram kami hanya diisi dokumentasi kegiatan dengan caption seadanya. Tapi sekarang, tampilannya jauh lebih segar. Caption-nya komunikatif, desainnya menarik, bahkan mulai muncul konten edukasi seperti tips gizi, update harga pangan, sampai reels program dinas yang dikemas dengan gaya storytelling. Semua itu dikelola langsung oleh para CPNS muda yang tahu banget cara menyampaikan pesan dengan pendekatan yang kekinian tapi tetap profesional. Mereka ngerti bahwa medsos bukan cuma alat dokumentasi, tapi juga pintu pertama masyarakat mengenal instansi kami.
Bukan cuma di media sosial, suasana kerja pun ikut berubah. Sekarang, diskusi lintas bidang jadi lebih terbuka. Anak-anak muda ini gak segan untuk bertanya, memberikan ide, bahkan menawarkan solusi. Di rapat-rapat, mereka aktif menyampaikan pendapat, dan itu bikin suasana jadi lebih dinamis. Ide-ide yang dulu mungkin hanya dibicarakan pelan-pelan di ruang pantri, sekarang bisa muncul di forum resmi dan benar-benar didengarkan. Budaya kerja jadi lebih hidup---bukan cuma karena mereka muda, tapi karena mereka berani membawa cara kerja baru yang lebih adaptif dan relevan dengan zaman.
Yang paling menarik, perubahan ini bukan cuma dirasakan oleh sesama CPNS atau staf muda. Rekan-rekan senior pun mulai terbawa arus positif ini. Bukan dalam artian terpaksa, tapi karena mereka ikut menikmati suasana kerja yang lebih terbuka, lebih ringan, tapi tetap bertanggung jawab. Ada semacam energi baru yang menular ke seluruh ruangan. Dan dari situ kami semua jadi sadar, ternyata perubahan budaya gak selalu harus dimulai dari sistem atau kebijakan besar. Kadang, cukup dari kehadiran orang-orang baru dengan semangat baru.
Sekarang, kami percaya bahwa pelayanan publik bukan cuma soal menyelesaikan tugas, tapi juga soal bagaimana kita membangun hubungan dengan masyarakat. Lewat konten yang relevan, komunikasi yang jujur, dan cara kerja yang kolaboratif, instansi pemerintah bisa tampil sebagai institusi yang lebih dekat, lebih dipercaya, dan lebih berdampak. ASN hari ini bukan lagi wajah birokrasi yang kaku, tapi juga bisa jadi wajah yang ramah, informatif, dan inspiratif---asal budaya kerjanya ikut berubah.
Ini baru awal. Tapi saya percaya, dengan semangat kolaborasi lintas generasi seperti ini, pelayanan publik ke depan akan jauh lebih baik, lebih cepat, dan lebih berjiwa. Karena pada akhirnya, perubahan besar dimulai dari hal-hal kecil---dan dari orang-orang yang berani membawa warna baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI