Sumber foto : Dokumentasi Perpustakaan Nasional
                                      Â
Doa pagi selalu dipanjatkan
Ikhtiar diri tak henti dikerjakan
Pangkat Taruna harus dikembangkan
Membaca dan menulis harus dibudayakan
Saya mulai bergabung di Kompasiana pada 13 Agustus 2013. Jejak langkah dalam kurun waktu 9 tahun, berdasarkan data statistik profil kompasiana dengan akun Suharyanto Mallawa, menunjukkan telah menghasilkan 132 tulisan, 2 tulisan sebagai headline, 50 tulisan sebagai judul pilihan, dan sudah dibaca sebanyak 63.971 kali, 32 komentar,  dengan capaian 1.546 poin, dan dinyatakan dengan pangkat atau sebutan Taruna. Pangkat sebelumnya adalah debutan dengan poin 100-500 poin, junior dengan poin 501-1500 poin. Pangkat selanjutnya adalah penjelajah dengan poin 10001-50.000. Fanatik dengan poin 500001-100000. Seniordengan poin  100001-250000, dan Maestro dengan poin 250001-1000000.
Prestasi pangkat taruna, bukanlah hal yang mudah, jejak-jejak dalam berkarya dibutuhkan istiqamah dalam membaca dan juga selalu mengikuti perkembangan yang ada. Dan yang paling penting adalah untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Membaca, Menulis, Mempublikasikan, dan Menyebarluaskan merupakan bagian dari rangkaian dalam berkarya. Dan menurut saya hal ini juga merupakan kegiatan pengembangan profesi dari seorang pustakawan.
Seorang pustakawan yang kesehariannya berkecimpung dengan sumber informasi, baiknya tidak hanya berdiam diri di tengah ratusan juta sumber informasi, dan tidak cukup menggaungkan budaya baca saja. Lebih dari pustakawan juga baiknya untuk menghasilkan suatu karya dalam bentuk tulisan dan dijadikan karya dalam bentuk buku.