Mohon tunggu...
Malikah Ayu Komara
Malikah Ayu Komara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menghabisakan waktu sendirian di perpustakaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inilah Komando Paling Spesial di Dunia

24 Juli 2022   15:58 Diperbarui: 24 Juli 2022   16:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak dari kita pasti sering melihat upacara bendera di sekolah atau yang paling megah saat upacara bendera tanggal 17 Agustus di Istana Merdeka. Dalam upacara bendera tanggal 17 Agustus, hanya dengan komando dari sang pemimpin  upacara, ratusan pasukan upacara berkumpul dan berbaris dengan rapih setelah menjalani latihan yang sangat serius dalam beberapa waktu.

Tapi, adakah komando special yang bahkan bisa mengumpulkan jutaan orang dalam suatu tempat dan berbaris rapih meskipun tanpa latihan? Jawabnnya, ada. Komando inilah yang disebut dengan Azan dan Iqamah.

Bagi rakyat Indonesia, Azan dan Iqamah sudah bisa disebut ‘makanan’ bagi telinga yang diberikan lima kali sehari, dari mulai waktu subuh sampai waktu isya. Di waktu-waktu inilah umat islam berkumpul untuk mendirikan salat, menghadap Sang Pencipta untuk menyembah-Nya. Oke langsung saja, mari kita kenali lebih dalam ‘makanan’ sehari-hari telinga kita ini.

Pertama, komando yang bisa mengumpulkan jutaan orang di suatu tempat, yaitu Azan. Secara Bahasa azan berarti pengumuman (At Taubah ayat 3) atau Panggilan (Al Hajj ayat 27). Sedangkan secara istilah, azan adalah pengumuman untuk waktu salat fardhu dengan sifat-sifat yang khusus. 

Pensyariatan azan ini tertulis dalam Q.S Al-Jumuah ayat 9 dan Q.S Al-Maidah ayat 58, ayat pertama menegaskan untuk segera melaksanakan salat apabila telah diseru (azan) dan ayat kedua menegaskan bahwa mereka yang menjadikan seruan (azan) sebagai bahan ejekan dan permainan adalah orang-orang yang tidak mengerti.

Ada yang berpendapat hukum azan adalah fardhu kifayah, namun jumhur ulama sepakat bahwa hukum azan adalah Sunnah muakkadah. Azan memiliki beberapa syarat : Telah masuk waktu salat, kecuali azan awal, berbahasa Arab, tidak bersahutan, muslim, laki-laki, berakal, baligh, tertib lafadznya.

Jika salah satu syarat diatas tidak terpenuhi maka azannya tidak sah. Untuk lafaz azan semuanya sama, untuk azan subuh ditabah lafaz “Ash-shalaatu khairum minan-nauum” dibaca dua kali setelah lafaz “Hayya alal falah”.  Tapi di Mazhab Maliki, takbirnya hanya dua kali. Sunnah azan bagi seorang muazin : Bersuara lantang, orang yang sholeh, orang yang terpercaya, mengetahui waktu salat dangan baik, sambil berdiri, dalam keadaan berwudhu, meletakkan tangan ditelinga kiri, agar suaranya lebih keras, menggeserkan kepala kekanan manakala mengucapkan “hayya alash sholah” dan menggeserkan kepala ke kiri saat mengucapkan “hayya alal falah”, awal waktu, menghadap kiblat.

Bagi yang mendengar azan juga terdapat Sunnah, yaitu Sunnah menjawab azan dengan cara mengulangi apa yang diucapkan oleh muazin. Namun, di lafaz “Hayya alash sholah”, dan “Hayya alal falah” jawabnnya adalah “Lahaula Walakuata Illabillah”. Dalam suatu hadis dikatakan bahwa barang siapa menjawab azan kemudian berdoa setelah itu, maka dia dihalalkan atau berhak mendapatkan syafaat Rasulullah.

Selain waktu salat, azan juga dikumandangkan dalam beberapa waktu berikut : untuk kelahiran bayi, terjadi kebakaran, terjadi peperangan, terjadi kesurupan, musafir ketika akan berpergian, mengazani mayat yang kan dikuburkan.

Keutamaan azan :

  • Nabi saw. bersabda, “Seandainya manusia mengetahui pahala di dalam seruan azan dan shaf yang pertama kemudian mereka tidak menemukannya melainkan mereka akan mengundi (untuk dapat bergiliran mengumandangkan azan dan berada di shaf yang pertama)…” (penggalan) Hadis ini diriwayatkan oleh imam Malik, imam Ahmad, imam Al-Bukhari, imam Muslim, imam An-Nasa’i, dan imam Abu Daud dari sahabat Abu Hurairah r.a.
  • Terhormat di hari kiamat
  • Di dalam kitab Sahih Muslim melalui salah satu hadisnya yang mengatakan:                                                                                                           الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Juru adzan adalah orang yang paling panjang lehernya (terhormat) kelak di hari kiamat.”

  • Orang yang perkataanya terbaik
  • Setiap orang yang datang karena mendengar azannya, maka pahala orang-orang itu juga diberikan oleh Allah kepada muazin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun