Mohon tunggu...
Nirmala SaptaNirwana
Nirmala SaptaNirwana Mohon Tunggu... Mahasiswa - HikiNEET

LET ME FREE IN MY LIFE!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bias Gender pada Perempuan di Sosial Media

9 April 2021   13:01 Diperbarui: 9 April 2021   13:18 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial menambahkan kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal dunia nyata kita juga sekarang mengenal "dunia maya". Dunia bebas tanpa batasan yang berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia maya.

Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial. 

Banyak masyarakat menggunakan sosial media sebagai tempat mengemukakan pendapat, pencarian jati diri, dan tempat berbagi pengalaman dan hal lainnya. 

Berbagai macam orang berbagi hal-hal di sosial media, seperti aktifitas sehari-hari hingga sekedar berbagi foto saja. Dalam sosial media ini kita disebut sebagai masyarakat internet atau biasa disebut dengan netizen. 

Dari gabungan kata Internet dan citizen (warga, penduduk), Netizen adalah pengguna Internet, atau juga disebut-sebut sebagai penghuni yang aktif terlibat di komunitas online di Internet. 

Aktifitas itu bisa bermacam-macam jenisnya, dari yang sekadar ngobrol dan senangsenang sampai aktivisme yang menuntut perubahan di dunia maya atau bahkan dunia maya. 

Pada era sekarang ini, sudah banyak masyarakat menggunakan sosial media. Namun tidak semua masyarakat internet (netizen) menggunakannya dengan bijak. Mulai dari perundungan online (cyberbullying) hingga kriminalitas di dunia sosial media online. 

Banyak sekali pengguna sosial media khususnya perempuan berbagi hal dan pengalaman mereka di sosial media dengan berbagai macam tipe. Salah satunya yaitu perempuan yang berpenampilan dan bergaya hidup seperti laki-laki alias tomboy. 

Banyak netizen yang tidak menerima atas penampilan dan gaya hidup perempuan yang seperti itu dikarenakan kodrat perempuan yang anggun, lemah lembut dan berpakaian yang tertutup. 

Banyak netizen pula yang mengatakan bahwa perempuan dengan bergaya atau berpenampilan tomboy merupakan perempuan yang tidak baik-baik dan merupakan perempuan nakal yang tidak tahu norma sosial, sehingga banyak netizen yang berani berkomentar negatif dan merundung mereka di sosial media. Tentu hal itu sangat tidak sesuai aturan dan melanggar hak asasi seseorang atas hidupnya.  

Selain perempuan dengan berpenampilan dan bergaya hidup tomboy, ada pula perempuan yang bekerja atau belajar di pendidikan yang lebih tinggi dan bahkan setara dengan laki-laki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun