Desain Solid-State: Penggunaan elektrolit solid-state, bukan cairan yang mudah terbakar, meningkatkan keamanan dan stabilitas.
Konduksi Ion Hidrida: Teknologi ini bergantung pada pergerakan ion hidrida (hidrogen dengan elektron tambahan) sebagai pembawa bermuatan negatif, yang lebih energik daripada ion litium.
Stabilitas dan Konduktivitas: Tim mengatasi tantangan sebelumnya dengan mengembangkan senyawa hidrida yang stabil (serium hidrida dengan cangkang barium hidrida) dengan konduktivitas tinggi pada suhu kamar, catat 112.ua.
Demonstrasi Praktis: Sebuah prototipe dibuat untuk meningkatkan tegangan dan berhasil menyalakan lampu LED kuning, membuktikan potensinya untuk penggunaan praktis.
Prospek dan Tantangan Masa Depan
Potensi Energi Bersih: Teknologi ini memiliki potensi besar untuk penyimpanan energi bersih karena kepadatan energinya yang tinggi dan potensi peningkatan keamanannya.
Perlu Pengembangan Lebih Lanjut: Meskipun menjanjikan, kapasitasnya turun setelah 20 siklus pengisian daya.
Ruang untuk Perbaikan: Para peneliti yakin bahwa teknik terkini dari penyimpanan hidrogen dapat diterapkan untuk meningkatkan umur panjang dan kapasitas.
Ini merupakan prototipe baterai ion hidrida negatif pertama yang berhasil dikembangkan Tiongkok.
Ini menandakan keluarga baterai memiliki anggota baru. Pada 17 September 2025, majalah "Nature" menerbitkan temuan penelitian terbaru para ilmuwan Tiongkok secara daring. Sebuah tim peneliti dari Institut Fisika Kimia Dalian, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Dalian Institute of Chemical Physics, Chinese Academy of Sciences), mengembangkan jenis baru elektrolit ion hidrida negatif* dan, berdasarkan hal ini, berhasil membangun prototipe baterai ion hidrogen negatif pertama di dunia. Ini menandai lompatan dari konseptualisasi ke verifikasi eksperimental baterai ion hidrida negatif.