Pentagon terkejut pesawat nirawak siluman buatan Tiongkok kini jauh lebih maju dari DARPA*, kata studi baru yang eksplosif dari Pentagon AS.
*DARPA tengah mengembangkan XRQ-73 (X-65), pesawat nirawak siluman hibrida-listrik untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR/surveillance, and reconnaissance). Pesawat nirawak bersayap terbang ini, yang merupakan bagian dari program SHEPARD, bertujuan untuk dapat diterjunkan dengan cepat dan beroperasi di lingkungan yang hampir setara, sehingga meningkatkan kewaspadaan situasional. Northrop Grumman adalah kontraktor utama, dengan uji terbang awal dijadwalkan pada tahun 2024.
Menurut study mereka :
- Tiongkok dilaporkan telah melampaui AS dalam mengembangkan drone siluman generasi berikutnya dengan efisiensi energi yang unggul.
- Drone ini memanfaatkan teknologi jet sintetis ganda (DSJ/dual synthetic jet), yang menghilangkan permukaan kontrol tradisional untuk meningkatkan kemampuan siluman.
- NUDT* mengklaim drone ini bisa terbang lebih lama tiga kali dan menggunakan setengah energi dibandingkan dengan pengembangan tahap awal DARPA.
- Lompatan teknologi ini dapat berdampak signifikan terhadap strategi militer global dan keseimbangan kekuatan.
*Universitas Teknologi Pertahanan Nasional (NUDT/The National University of Defense Technology) adalah universitas riset publik nasional yang berkantor pusat di Kaifu, Changsha, Hunan, Tiongkok.
Di dunia yang didorong oleh kemajuan teknologi, persaingan untuk mendominasi peperangan udara telah mencapai titik tertinggi. Tiongkok diduga telah melampaui AS dalam mengembangkan pesawat nirawak siluman generasi berikutnya.
Terobosan dalam teknologi penerbangan ini dapat mendefinisikan ulang strategi militer, karena pesawat nirawak ini dikatakan menggunakan setengah energi dan bertahan terbang tiga kali lebih lama daripada pesawat nirawak Amerika.