Mungkin hanya setelah mengalami ujian hidup dan mati barulah kita bisa memahami ketulusan kawan seperjuangan.
46 tahun kemudian, pada tahun 2018, Shen Rongfa dan yang lainnya kembali ke Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan lagi, dan melakukan perjalanan khusus ke Pemakaman Martir Revolusi Dongfeng untuk mengunjungi rekan-rekan mereka yang dimakamkan di situ dan mengingat kembali adegan "pertempuran" tahun itu.
Cheng Rongfa sambil menangis di depan makam kawan seperjuangannya mengatakan: Saya tidak bisa lagi menahan kegembiraan saya, direktur, pemimpin, saya di sini untuk menemui Anda lagi....
Saya baru saja datang ke pemakaman pangkalan. Terakhirnya saya melihat Shi Rongqi, (penjabat) Komandan Li Fuze, para pemimpin lama, Mantan meenteri lama Lu, dan akhirnya Yan Zhenqing, Liu Depu, dan Yan Zhenqing, ketka saya memikirkan kejadian masa lalu, benar-benar saya tidak dapat mengendalikan persaaan saya sendiri. Istriku bilang kamu tidak pernah menangis seperti ini dulu-dulunya.
Shen Rongfa mengatakan bahwa Anda tidak tahu situasinya saat itu. Ini adalah Ling Dong dan kawan-kawan yang hidup dan mati bersama di masa lalu.
Masalah-masalah Dongfeng-5 dengan cepat ditemukan. Ternyata karena desainnya ada yang tidak benar, ada masalah dengan sirkuit pengapian mesin saat peluncuran, dan roket tersebut akhirnya dikirim kembali ke Beijing untuk diperbaiki dan ditingkatkan.
Lebih dari sebulan kemudian, roket yang diselamatkan dari bahaya kembali dikirim ke lokasi peluncuran kali ini. Semua orang penuh harapan dan menantikan kesuksesan. Namun ternyata yang diharapkan menjadi pukulan berat lagi.
Wang Yongzhi menceritakan: Peluncur kehilangan tenaga segera setelah lepas landas dan jatuh.
Kegagalan ini tidak terduga oleh Liu Xiyao, yang saat itu menjadi petugas penghubung Perdana Menteri Zhou Enlai, karena pada pukul empat pagi sebelum peluncuran, Hu Shixiang, anggota staf lembaga peluncuran, baru saja melaporkan kepadanya bahwa uji darat memenuhi kondisi peluncuran.