Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Taliban Kembali Berkuasa Bagaimana Hubungan Tiongkok- Afghanistan Kelak?

27 Agustus 2021   20:46 Diperbarui: 27 Agustus 2021   20:46 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tulisan ini penulis mencoba mengulas tentang hubungan Tiongkok-Afghanistan menurut catatan media yang bisa didapat selama ini.

Pada tulisanan yang lalu telah dibahas tentang Tiongkok-Taliban-Afghanistan yang saling merapat. (Baca: Demi Geostrategis Tiongkok-Taliban-Afghanistan Merapat)

Dalam beberapa hari terakhir ini berita internasional terbesar adalah tentang Afghanistan telah "berubah". Dalam beberapa hari ke depan, hal ini diperkirakan masih akan menjadi berita utama global.

Di satu sisi, situasinya berubah begitu cepat sehingga dunia tercengang, dan terkaget-kaget. Pasukan AS belum ditarik habis, dan pertempuran Taliban telah berakhir. Pada awal Juli, Biden juga mengklaim bahwa pasukan pemerintah Afghanistan diperlengkapi dengan baik dan Taliban pada dasarnya tidak akan bisa apa-apa. Tapi sebulan kemudian, tentara Taliban sudah duduk di istana kepresidenan sambil bernyanyi.

Di sisi lain, Afghanistan sekarang dalam kekacauan, dan segala sesuatu mungkin saja masih bisa terjadi di masa depan, dan seluruh dunia merasa tidak pasti. Apalagi mengingat Taliban, sebuah organisasi militer-politik-keagamaan, memiliki terlalu banyak noda di masa lalu, sangat mungkin untuk melakukan apa saja tanpa batas bawah.

Misalnya, pada tahun 1996, setelah Taliban merebut kekuasaan, mereka menangkap mantan Presiden Najibullah, pertama-tama memotong alat kelaminnya, dan kemudian mengikat Najibullah yang berteriak-teriak dengan jip dan menyeret zikzak berputar-putar di sekitar istana presiden. Ketika Najibullah hampir mati, dia ditembak mati.

Ini belum berakhir, tentara Taliban menggantung tubuh Najibullah di tiang lampu di alun-alun kota untuk dipajang di depan umum. Ketika tubuh Najibullah benar-benar membusuk, jasadnya dibuang ke parit yang bau.

Hari ini, Taliban Afghanistan mengumumkan amnesti bagi semua pejabat pemerintah dan mendesak untuk kembali bekerja, yang dapat dikatakan telah menyatakan niat baik yang besar. Tetapi jika mereka mampu melakukan hal yang sangat kejam, tidak tahu malu, gila, dan menakutkan 25 tahun yang lalu, siapa yang dapat menjamin bahwa setelah 20 tahun dibungkam AS,  mereka akan benar-benar mengubah masa lalunya? Presiden Afghanistan Ghani kabur dengan membawa uang, dan diperkirakan dia juga khawatir akan terulang seperti nasib Najibullah. Demikian mneurut pandangan beberapa pengamat.

Namun bagaimanapun, kita berharap Afghanistan dapat damai dan stabil sesegera mungkin sehingga rakyat Afghanistan dapat menjalani kehidupan yang stabil. Tentu saja, bagi pihak Tiongkok, tampaknya yang paling dikhawatirkan tentang masa depan hubungan Tiongkok-Afghanistan, lagipula, Tiongkok dan Afghanistan adalah tetangga di daratan, dan Afghanistan selama ini dikenal sebagai sarang teroris yang kejam.

Disini penulis coba akan membahas tentang arah masa depan hubungan Tiongkok-Afghanistan (yang terakhir ini tidak lepas dari masalah Xinjiang yang terus diteriakan AS dan Barat) dari tiga aspek: sejarah hubungan negara Tiongkok-Afghanistan, hubungan antara Tiongkok dan Taliban, dan variabel hubungan antara Tiongkok dan Afghanistan. Berdasarkan pandangan beberapa pengamat dan analis.

Sejarah Hubungan Tiongkok-Afghanistan "Pasang Surut dan Tidak Mesra"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun