Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Iran Siap Melawan Serangan AS, Tiongkok Siap Mendukung Iran

15 Desember 2019   10:16 Diperbarui: 15 Desember 2019   15:53 6526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga poin ini tampaknya umum, tetapi masing-masing poin sebenarnya sangat berat.

Seperti kita ketahui sebelumnya Iran sudah berupaya mempertahankan JCPOA terutama berunding dengan Inggris, Prancis dan Jerman, yang mendorong Iran untuk tetap mempertahankan JCPOA secara komprehensif.

Namun selama ini upaya Inggris, Prancis dan Jerman untuk mendukung ini dengan menekan AS hanya sebatas bicara tidak ada tindakan apa-apa. Dalam situasi ini Iran terus mengancam akan menarik diri dari perjanjian nuklir Iran.

Dalam hal ini, Inggris, Prancis, dan Jerman tidak benar-benar memiliki langkah-langkah substantif untuk memungkinkan Iran melaksanakan sepenuhnya perjanjian nuklir, sehingga situasinya menemui jalan buntu.

Kini Tiongkok telah tampil berbicara langsung dengan Iran sendiri, (bukan Inggris, Prancis, Jerman, Tiongkok, Rusia, dan Iran). Konsensus yang dicapai antara Tiongkok dan Iran adalah tiga poin di atas. Iran bersedia untuk sepenuhnya dan efektif mengimplementasikan perjanjian nuklir komprehensif.

Dalam menghadapi Inggris, Prancis, dan Jerman, Iran telah berulang kali mengancam akan menarik diri dari perjanjian Iran. Mengapa, setelah berbicara dengan Tiongkok, mereka sangat senang sehingga ingin tetap mempertahankan perjanjian nuklir yang komprehensif?

Menurut pengamat. Itu adalah dukungan kuat Tiongkok untuk Iran. Dukungan Tiongkok bisa lebih dari sekadar politis, itu harus mencakup ekonomi dan militer.

Ketika AS menjatuhkan sanksi dan memblokir Iran, AS tidak berani menggunakan kekuatan militer, melainkan dengan menjatuhkan sanksi ekonomi agar Iran runtuh ekonominya yang akan membawa kekacauan sosial di Iran. Sekarang setelah Tiongkok melangkah, ekonomi Iran telah terdukung, dan tujuan AS tidak dapat tercapai.

Sama seperti pada tahun 2014, AS memimpin Barat untuk memblokir Rusia dengan menjatuhkan sanksi, dan dukungan Tiongkoklah yang membantu Rusia mengatasi krisis.

Dalam hal ini, tentu saja, AS membenci Tiongkok karena dukungannya terhadap Iran.

Kenyataannya, permainan kekuatan besar telah memasuki permainan persaingan yang sangat mendalam dan menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun