Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertemuan Trump-Putin di Helsinki dan Hubungan Trilateral AS-Rusia-UE

25 Juli 2018   18:37 Diperbarui: 25 Juli 2018   18:37 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 16 Juli 2018, diadakan pertemuan antara dua pemimpin kekuatan utama ---  AS dan Russia di Helsinki, Finlandia, setelah Trump yang menunjukkan kedekatan dengan Putin di Helsinki. 

Trump diberi label "pengkhianat" oleh mantan direktur CIA AS John Brennan. Menurut ringkasan dari "Business Insider" AS pada 17 Juli sehari sesudah pertemuan mereka, ketika seorang wartawan bertanya apakah Trump lebih percaya Putin atau badan-badan intelijen AS untuk persoalan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS, tanggapan Trump adalah: "Saya tidak melihat alasan mengapa Rusia harus melakukan itu."

Berkaitan dengan hal ini, John McCain, seorang tokoh senior Republik AS, menulis dalam sebuah pernyataan: Ini adalah salah satu "pertunjukan paling memalukan" oleh seorang presiden Amerika.

Pada 19 Juli, waktu setempat di AS, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa Presiden AS Trump telah mengirim Penasihat Keamanan Nasional John Bolton untuk mengundang Presiden Rusia  Vladimir Putin untuk mengunjungi AS pada musim gugur ini, dan negosiasi untuk persiapan kunjungan ini sedang berlangsung. Setelah berita ini tersebar, sekali lagi timbul ketidak senangan dari para penjabat AS.

Sejak menjabat Presiden AS, Donald Trump mencanangkan "Amerika Pertama/America First", dia telah menyerang sekutu Eropa AS tanpa memperhatikan situasi.

The "Washington Post" mengatakan bahwa tatanan internasional yang bergejolak yang muncul setelah Trump menjabat hanya akan memperluas celah antara AS dan Eropa.

Akhir-akhir ini, kepercayaan paling mendasar antara AS dan Eropa sangat disesalkan. Pertemuan Trump-Putin beberapa hari lalu tampaknya telah menambahkan sedikit kehangatan pada hubungan AS-Rusia, yang telah menjadi dingin selama beberapa waktu.

Berbagai pihak AS telah menduga apakah campur tangan Rusia pada saat itu memberi Trump lebih banyak kesempatan untuk menang dalam pemilu. Jadi saat ini, hubungan AS-Rusia sebenarnya lebih rumit daripada sebelumnya, tidak hanya karena kepribadian Presiden Trump, selain itu ada juga yang dilatar-bekangi oleh hubungan yang kompleks dari politik domestik AS.

Beberapa komentator percaya bahwa dengan pertemuan Trump-Putin, kedua presiden akan menemukan nada dasar untuk dialog mereka, seperti memberi kesempatan kedua negara untuk membalik halaman "krisis" ini dan mulai mengurangi permusuhan.

Jadi, seberapa besar perubahan dalam hubungan trilateral antara AS, Rusia, dan UE?

Trump Meralat Pernyataanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun