Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Permainan Cantik Putin dalam Politik Diplomasi "World Cup"

17 Juli 2018   10:49 Diperbarui: 19 Juli 2018   19:29 3474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam tiga atau empat tahun terakhir, Rusia telah mengalami sanksi kelompok dari masyarakat Barat yang dipimpin oleh AS di bidang energi, keuangan, ekonomi, perdagangan, dan sektor lainnya. Sanksi ini benar-benar menjadi pukulan berat bagi ekonomi Rusia, citra internasional, dan status diplomatiknya.

Kecerdikan Putin

Jadi dengan Piala Dunia ini, Rusia telah menggunakan semangat dan sikap positif yang dimiliki penggemar sepak bola terhadap Rusia untuk menunjukkan bagaimana kesulitan Rusia dalam hubungan luar negeri telah berbalik.

Putin benar-benar telah menggunakan tindakan nyata untuk mengelola suasana hubungan luar negeri sebagai tuan rumah Piala Dunia dengan cara yang luar biasa.

Dari 11 kota sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia, Rusia menggunakan eksklave Kaliningrad di sebelah Laut Baltik sebagai tempat penting, mengatur untuk empat pertandingan penyisihan grup yang akan dimainkan di sana, termasuk pertandingan Inggris vs Belgia yang eksplosif. Lokasi ini awalnya adalah bagian dari Lituania, tetapi kemudian pernah diambil oleh Jerman dan menjadi bagian dari Prusia Timur; tempat ini pernah dipandang oleh Barat sebagai garis depan melawan Rusia.

world-cup-host-cities-5b4d63e2cf01b426825406b2.png
world-cup-host-cities-5b4d63e2cf01b426825406b2.png
Sumber: Daily Mail

Selain Eropa yang secara bertahap semakin dekat ke Rusia, interaksi Rusia dengan AS juga menunjukkan beberapa tanda positif.

Pada 27 Juni, Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton mengunjungi Rusia, dan mengatakan ketika bertemu dengan Vladimir Putin, "Saya ingin belajar bagaimana Anda berhasil menyelenggarakan Piala Dunia ini."

Beberapa analis mengatakan bahwa kata-kata Bolton tidak diragukan lagi membuktikan betapa pentingnya Piala Dunia dalam meningkatkan citra geopolitis Putin.

Selain "mengubah musuh menjadi teman," di gala "diplomasi sepakbola" ini, Putin juga tidak lupa untuk memperhatikan teman-teman lamanya.

Di upacara pembukaan 14 Juni juga dihadiri oleh Presiden Presidium DPRK (Korut) dari Majelis Rakyat Tertinggi, Kim Yong-nam. Putin juga meminta Kim Yong-nam untuk menyampaikan pesan mengundang Kim Jong-un ke Rusia pada bulan September.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun