Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikmati Quality Time di Swiss-Belhotel Pondok Indah Jakarta

29 April 2016   20:45 Diperbarui: 29 April 2016   20:48 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Swiss Cafe Restaurant yang bergaya modern dan contemporary (dok pri)

Hidup di Jakarta menuntut masyarakatnya cekatan, kreatif dan sabar. Harus cekatan, karena harus pandai menyiasati waktu yang terbatas namun tugasnya banyak. Pelayanan yang bagus dan cepat akan dicari orang, sementara sebaliknya akan ditinggalkan. Harus kreatif, karena kalau tidak membuat terobosan baru akan tertimpa oleh kreasi pihak lain yang lebih menarik. Harus sabar, karena setiap hari ketemu kemacetan di jalan. Penuh sesaknya manusia di setiap sudut kota Jakarta sehingga untuk segala urusan tak lepas dengan yang namanya antre.

Banyak orang Jakarta yang jam kerjanya melebihi kemampuan pada umumnya, tapi ya itulah untuk bisa tetap survive di Jakarta dan mencapai hidup sejahtera. Betapa banyak pengurbanan untuk bisa tetap survive apalagi mencapai tahap sejahtera. Sibuk sudah melekat pada kehidupan masyarakat Jakarta. Hal inilah yang seringkali membuat mereka mengurangi quality time bersama keluarga, anak dan istri menjadi nomor dua. Kebersamaan bersama sahabat dan kerabat juga sebatas saling sapa dan canda di sosmed. Padahal kebersamaan itu membutuhkan naturalitas. Kita tak bisa benar-benar mengetahui keadaan anak, istri, suami, orang tua, pacar, sahabat hanya berinteraksi di sosmed atau berkomunikasi dengan bantuan alat komunikasi. Jawaban-jawaban mereka dan candaan mereka belum tentu sesuai dengan keadaan aslinya. Dunia maya mampu mengaburkan itu semua. Sementara kebersamaan yang sesungguhnya memberi kita berinteraksi langsung. Dengan begitu keadaan yang sesungguhnya yang tampak, seperti : bahasa tubuh, mimik wajah, belaian, pelukan, senyuman, canda tawa dan tingkah laku spontan tak bisa terdeteksi dan bisa dirasakan dengan berinteraksi melalui alat komunikasi. Bahkan marah dan memberi teguran lewat bahasa tulisan sangat rawan diterima secara tepat. Semua itu karena makin sulitnya bertatap muka satu sama lain.

Banyak orang terkelabui dengan kecanggihan alat komunikasi hingga merasa bahwa dengan cara itu bisa menggantikan quality time mereka. Padahal meskipun intens berkomunikasi sepanjang hari dan hampir tiap waktu update status, sebenarnya semua itu tak setara dengan menyediakan waktu dalam kebersamaan yang nyata untuk mencapai quality time yang punya dampak positif dalam membangun relasi yang sehat, berkualitas dan menguatkan.

Apa kegiatan Anda di saat weekend? Masyarakat kota besar saat ini cenderung menghabiskannya di mall. Mengajak seluruh anggota keluarga jalan-jalan ke mall, sekaligus berbelanja, makan, nonton bioskop. Keluarga yang anak-anaknya mulai ABG, mereka tak lagi mau jalan bersama-sama orang tuanya. Mereka jalan sendiri dengan teman-temannya. Suami istri yang beda selera juga jalan sendiri-sendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan masing-masing. Bila bersama-sama terus, habislah waktu. Biasanya pula satu sama lain jadi kesal karena harus menunggu kegiatan lain yang menjemukan. Bahkan makan pun bisa tak dilakukan bersama, karena mall yang begitu besar dan selera berbeda, kembali mereka makan sendiri-sendiri. Teman setia adalah HP atau gadgetnya. Sepulang nge-mall, sudah lelah lalu sibuk menikmati barang-barang yang baru dibelinya. Di mana kebersamaannya? Hanya berangkat dan pulang bersama-sama bukan!

Sebagian keluarga juga ada yang menghabiskan akhir pekannya dengan jalan-jalan keluar kota, mengunjungi tempat-tempat wisata alam bersama keluarga. Tetapi dengan kondisi jalanan yang cenderung macet, wisata keluar kota menjadi pilihan penuh pertimbangan. Jelas membutuhkan waktu yang lama dan stamina yang prima. Sepulang dari rekreasi rasa capeknya benar-benar berdampak bagi kegiatan kerja di awal minggu.

Salah satu alternatif pilihan bagi keluarga menikmati akhir pekannya sekaligus ber-quality time bersama orang-orang tercinta adalah menginap di hotel. Jangan beranggapan bahwa menginap di hotel hanya diperlukan saat kita pergi keluar kota saja. Bila kita bepergian ke suatu tempat dan ingin jalan-jalan di sana memang memerlukan hotel sebagai tempat menginap, yang rata-rata kita gunakan hanya untuk beristirahat di malam hari. Esok hari kita keluar lagi jalan-jalan. Oleh sebab sebagian orang  memilih hotel budget karena hanya untuk merebahkan diri tidur semalam. Fasilitas hotel tak terlalu dinikmati. 

bedroom-suite-57235868137b6184154f9562.jpg
bedroom-suite-57235868137b6184154f9562.jpg
Suite Bedroom yang luas dan nyaman (dok pri)

Menikmati quality time di hotel berbeda. Memang sengaja mencari suasana yang berbeda dengan rumah, menikmati segala fasilitas yang disediakan hotel, sehingga hampir sebagian besar waktu memang dihabiskan di sana. Kebersamaan ini dilakukan bertujuan untuk mendekatkan diri, memperbaiki relasi, menciptakan kehangatan, menyelesaikan banyak persoalan yang mungkin selama ini mengganjal, saling mengakrabkan, menjadi lebih mengenal dan memahami satu sama lain serta dapat membangun keintiman. Sepulang dari sana, hati kita yang mendapat siraman, sebuah nilai yang jauh lebih tinggi daripada sekedar rekreasi. Berapa biaya yang dikeluarkan? Tak jauh berbeda! Relationship-nya sungguh jauh nilainya dari biaya yang dikeluarkan.

suite-room-swissbel-572358bbb67e6131095f480b.jpg
suite-room-swissbel-572358bbb67e6131095f480b.jpg
Ruang tamu dan ruang makan yang terintegrasi di Suite Room (dok pri)

Pada tanggal 23 April 2016 yang lalu, saya berkesempatan menginap ke Swiss-Bellhotel Pondok Indah Jakarta, saya merasa bahwa kenyamanan yang diperoleh di sana bisa menjawab kebutuhan menikmati quality time dengan orang-orang yang kita sayangi. Ketika saya duduk di lobby hotel, tampak beberapa tamu keluarga check in. dengan barang bawaan yang tak begitu banyak menunjukkan mereka hanya menginap untuk mengisi akhir pekan. Sebagai hotel yang baru beroperasi di bulan Maret 2016 yang lalu menjadi pilihan, karena segala fasilitas yang disediakan benar-benar masih gres untuk dinikmati para tamu.  Hal ini memang menjadi daya tarik tersendiri. Dari brosur yang tersedia, saya mengetahui ada 5 kategori kamar yang tersedia, yaitu Deluxe Room, Superior Deluxe Room, Grand Deluxe Room, One Bedroom Suite dan Two Bedroom Suite. Perbedaan untuk Suite Room dengan lainnya adalah adanya ruang tamu dan ruang makan yang terintegrasi, serta tersedianya bathtub. Suite Room yang bergaya apartement memang lebih disukai tamu yang long stay di sana bersama keluarga. Menariknya juga di hotel ini menyediakan kamar yang smoking dan non smoking bagi para tamunya pada lantai yang berbeda. Banyaknya type kamar yang disediakan dapat memberi pilihan bagi tamu yang menyesuaikan dengan kebutuhannya. Mulai dari mau ber-honey moon dengan pasangan, memfasilitasi tamu, ataupun bersantai bersama keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun