Mohon tunggu...
Maimai Bee
Maimai Bee Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Hai. Saya Maimai Bee, senang bisa bergabung di Kompasiana. Saya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tiga orang putra. Di sela waktu luang, saya senang membaca dan menulis. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Curhatan Seorang Ibu Pemain Bola

31 Maret 2023   10:44 Diperbarui: 31 Maret 2023   11:25 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA telah resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Pembatalan itu disampaikan oleh FIFA melalu laman resminya pada hari Rabu (29 Maret2023) malam. Pernyataan FIFA tersebut datang hanya beberapa saat setelah pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023," demikian bunyi pernyataan FIFA.


Sebelumnya rakyat Indonesia bergembira dan menatap optimis perhelatan sepak bola akbar tingkat dunia diselenggarakan di negeri kita tercinta. Bukan hanya dari sektor olahraga, tapi juga sektor perekonomian ikut menggeliat. Bayangkan berapa banyak orang asing dari seluruh dunia yang akan datang dan menginap di hotel-hotel Indonesia pada event itu. Belum lagi dari segi transportasi, restoran, tempat hiburan. Pada kesempatan itu, Indonesia bisa memperkenalkan budaya dan tempat-tempat wisata sehingga memancing turis mancanegara. Dan jangan lupa juga dengan pedagang-pedagang kecil/asongan/UMKM cendera mata yang berharap turut mendapat rezeki dari event akbar ini.  Kesempatan itu tidak akan datang dua kali dan dalam waktu yang berdekatan. Persiapan yang menggelontorkan biaya tidak sedikit pun dilakuan. Bahkan Indonesia telah meluncurkan mascot resmi Piala Dunia U-20 2023. BACUYA alias Badak Cula Cahaya yang terinspirasi dari hewan asli dan dilindungi di Indonesia, yaitu badak jawa bercula satu.


Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, di tengah kegembiraan itu tersiar kabar penolakan kehadiran Timnas U-20 Israel dari Gubernur Bali I Wayan koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan sejumlah elemen lain. Alasannya karena pendudukan Israel atas Palestina. Konon merujuk pada Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:  Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.


Namun, bila merujuk UUD 1945 seharusnya bukan hanya Israel yang ditolak. Karena masih ada negara lain yang menjajah seperti Rusia dan juga China yang masih menginvasi Tibet. Kenapa penolakan tebang pilih? Wallahualam.


Kini Timnas U-20 Garuda Muda menangis. Kesempatan emas bertanding di kancah internasional tidak akan datang dua kali. Persiapan yang sudah bertahun-tahun dilakukan hancur dalam hitungan hari.


Sia-sia. 

Tangis tak mampu menghapus peluh.


Sekarang hanya bisa menatap ke depan, berharap tidak ada sanksi FIFA yang lebih berat dan menggilas mimpi generasi sepak bola kita. 

Tetap maju anak-anakku, hapus air mata, angkat kepalamu. Tetaplah berlatih, semoga ada jalan yang terbuka.


Tak seharusnya politik dicampur aduk dengan olah raga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun