Yang tidak setuju biasanya karena memang ingin memelihara tradisi dan momen. Momen ramadan biasanya penuh dengan nuansa keislaman, maka ketika corong masjid menghadirkan tilawah dari warganya tiap malam, itu wujudnya. Kalau yang setuju, mungkin ingin popularitas selebihnya menghidupkan tradisi.
Meski pun benar, ada banyak hal perlu dibenahi penggunaan speaker di masjid yang kadang di luar nalar. Seperti dari pagi sampai malam terus berkicau tanpa esensi apa-apa. Kritik warga di awal tulisan itu perlu jadi renungan kita. Perlu ada fikih sosial mengkaji ini, dibungkam jangan dibebaskan pula. Harus ada kadar sehat mengoreksinya. (**)
Pamdeglang, 4 Mei 2025Â 1.05Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI