Mohon tunggu...
Mahya Rahmi Hafida
Mahya Rahmi Hafida Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo! Aku Mahya Rahmi Hafida biasa dipanggil Mahya, aku adalah Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta tahun angkatan 2025, program studi D4 Teknologi Laboratorium Medis. Hobi aku bisa dibilang banyak dan cukup variatif, tapi hal yang paling aku suka lakuin ketika waktu senggang dan stress aku suka memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah bencana adalah hal yang tabu? apa dampaknya jika kita masih diam?

13 September 2025   00:40 Diperbarui: 13 September 2025   00:59 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jangan salah mengartikan bencana. Data menunjukkan bencana yang terjadi pada tahun 2025 di Indonesia saat ini mencapai 2.170 kasus. Kita masih sering menganggap bencana adalah hal yang tabu dan pamali untuk dibicarakan, tetapi ternyata itu adalah kesalahan fatal. Membicarakan atau belajar mengenai bencana sudah seharusnya tidak dipandang sebagai hal yang tabu. Sebagai seorang mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta sudah seharusnya memiliki mindset yang lebih terbuka, terbuka dalam arti mau berpikir kritis dan belajar mengenai fakta yang ada. Bencana adalah hal ilmiah yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sebelum mengulik lebih dalam, kita harus mengetahui apa itu bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan lain sebagainya. Seperti dicontohkan pada gempa bumi, gempa bumi tidak membuat manusia terluka, apalagi meninggal. Itu terjadi karena manusia membangun rumahnya kurang kuat. Faktor tertinggi yang mampu menyelamatkan manusia adalah orang yang mau melatih dirinya sendiri, peran keluarga dan masyarakat. Hal ini karena bantuan external seperti tim sar, damkar, dan instansi lain membutuhkan waktu karena jarak yang harus ditempuh. Apabila kita tidak mempelajari dan mempraktekkan penanggulangan saat ini juga, maka risiko menimbulkan korban jiwa apabila terjadi bencana alam akan semakin tinggi. Sehingga mempelajari mengenai cara pencegahan bencana hingga penanganan sudah seharusnya kita mulai dari sekarang. Sebagai mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta kita harus mampu, seperti yang dikatakan ilmuan jepang bahwa islam berkemajuan memiliki pemikiran bisa mengusahakan yang terbaik untuk kehidupan yang aman. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun