Pewarta: Mahrus Zainul Umam
Jember (KOMPASIANA) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember Muhammad, S.Sos, M.Pd.I menitipkan pesan kepada Aparatur Sipil Negara dan Pegawai Non PNS di lingkungan MTs Negeri 4 Jember turut andil membangun sinergitas dan memperkuat moderasi beragama untuk kerukunan ummat menuju Indonesia maju.Pesan itu disampaikan Muhammad saat orasi ilmiah dalam acara pembinaan kepegawaian (Bimbingan Tekhnis) Aparatur Sipil Negara dan Pegawai non PNS dilingkungan MTs Negeri 4 Jember, Jawa Timur, Selasa.
"Memperkuat pendidikan akhlak dan moral sebagai salah satu kualifikasi yang dibutuhkan untuk mewujudkan program nasional menuju SDM unggul dan Indonesia maju," kata Muhammad di Kabupaten Jember.
Ia mengatakan, tema yang diminta kepada dirinya yakni SDM unggul, Indonesia maju adalah sangat tepat karena tema tersebut adalah program nasional yang dicanangkan pemerintah saat ini.
"Oleh karena itu, dalam orasi ilmiah ini, saya akan mengutip beberapa pokok pikiran Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan program tersebut karena saat ini tidak ada visi misi Menteri Agama melainkan visi misi Presiden dan Wakil Presiden," katanya.
Untuk tingkat pendidikan madrasah, lanjut dia, kepala madrasah bersama dewan guru harus berani mencanangkan target tinggi yakni SDM lulusan pendidikan tinggi Indonesia harus kompetitif bukan hanya berkutat pada tingkat kecamatan kabupaten namun juga di tingkat regional dan global.
"SDM kita harus kompetitif dalam karakter, yaitu pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif dan entrepreneurship, tetapi juga berakhlak dan berbudi luhur," katanya.
Selain itu, lanjut Muhammad, SDM Indonesia harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan menguasai tekhnologi sehingga dapat mengikuti regulasi perkembangan zaman.
Ia mengatakan, untuk mencapai segala tujuan bangsa ini dapat dilakukan dengan literasi keterbukaan wawasan bahkan guru juga harus meluruskan niat, bukan hanya berangkat mengajar lalu pulang.
Muhammad menambahkan, salah satu inovasi yang bisa dilakukan oleh madrasah yakni dengan keterbukaan transparansi, madrasah harus mandiri dan mengembangkan kewirausahaan. Madrasah bisa melakukan pengelolaan kantin sebagai peluang, bahkan juga bisa dilakukan dengan melatih anak untuk bersodaqah, hal tersebut sangat berkonstribusi dalam perubahan mindset.
