Mohon tunggu...
Mahmudahtul Amani
Mahmudahtul Amani Mohon Tunggu... -

cerewet,rebyeg,bingungen,selera humor tinggi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Sosial dan Pribadi Anak

1 Januari 2011   23:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:03 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sejak baru saja dilahirkan, manusia sudah dapat merasakan kasih sayang seorang Ibu. Menurut teori ethologi, pada saat lahir bayi relatif tidak berdaya dan tidak mampu untuk bertahan hidup sendiri. Secara genetik, bayi diprogram untuk bersikap yang dapat membuat orang tua selalu dekat dan merawatnya. Secara biologis, ibu akan menangkap sinyal-sinyal yang diekspresikan oleh bayi. Menurut pandangan ini, jalinan kasih sayang ibu dan anak yang merupakan dasar bagi perkembangan aspek sosio-emosional anak selanjutnya adalah perilaku bawaan.

Sementara teori belajar sosial memandang jalinan kasih sayang ibu-anak sebagai gasil dari interaksi diantara keduanya yang saling mempengaruhi. Berbeda lagi dengan teori perkembangan kognitif. Teori ini menganggap bahwa perilaku sosial anak merefleksikan pengetahuan sosialnya dan bayi mengembangkan harapan-harapan berkenaan dengan ibu dan perilakunya.

Beberapa faktor penting dalam perkembangan sosio-emosional anak, yaitu:

Pertama; perlakuan dan cara pengasuhan orang tua. Orang tua adalah orang yang lazimnya memiliki paling banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan anak. Pengalaman-pengalaman interaksi awal anak dengan orang tua akan menjadi dasar bagi pembentukan dan perkembangan pola-pola sosio-emosional anak yang bersangkutan. Kedua; kesesuaian antara bayi dan pengasuh. Pada era sekarang ini banyak sekali keluarga yang memanfaatkan jasa pengasuh (babby sitter) dan/atau pembantu rumah tangga. Oleh karena itu, selain orang tua, pengasuh juga berperan besar dalam pembentukan dan perkembangan pola sosio-emosional anak. Ketiga; temperamen bayi. Interaksi orang tua atau pengasuh dengan bayi dipengaruhi juga oleh unsur unternal. Salah satu unsurnya adalah temperamen, yaitu cara berperilaku bayi yang dipengaruhi oleh aspek genetis dan lingkungan. Keempat; perlakuan guru di sekolah. Seperti halnya orang tua dirumah, guru juga memiliki peran yang penting karena guru adalah perencana dan penanggung jawab utama kegiatan-kegiatan di sekolah sehingga bagaimana lingkungan sekolah itu berpengaruh terhadap anak sangat tergantung kepada apa yang guru perbuat di sekolah.

Dimensi lain dari perkembangan sosio-emosional anak adalah hubungan pertemanan anak dengan teman sebaya. Hubungan pertemanan ini ditandai dengan semakin terlibatnya anak dalam aktivitas atau interaksi dengan teman sebaya. Teman sebaya berpengaruh besar karena anak-anak lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain dengan teman-temannya daripada di rumah.

Salah satu unsur kepribadian terpenting adalah konsep diri, yaitu keseluruhan persepsi sesorang tentang dirinya (abilitas, perilaku, harga diri, dan kepribadiannya). Meskipun perkembangan identitas diri ini mencapai puncak krisis pada masa remaja, namun proses perkembangannya dimulai sejak bayi. Selama hidup seseorang, ada 8 tahap krisis yang akan dilalui, 4 diantaranya yaitu: pertama; kepercayaan (basic trust) vs ketidakpercayaan (basic mistrust). Kedua;kemandirian (autonomy) vs malu dan keraguan (shame and doubt). Ketiga; inisiatif (initiative) vs merasa berdosa (guilt). Keempat; mampu berkarya (industry) vs inferioritas (inferiority).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun