Dari sini saya makin paham bahwa personal selling bukan soal memaksa pembeli untuk membeli, tapi menciptakan rasa aman dan yakin dalam proses memilih. Dan itu tidak bisa dilakukan oleh sistem otomatis atau chatbot sekalipun.
Saatnya Bisnis Kembali Memandang Personal Selling Sebagai Investasi
Bagi para pelaku bisnis, terutama UMKM, pendekatan personal selling seharusnya tidak dipandang sebagai beban tambahan, melainkan sebagai investasi dalam membangun hubungan jangka panjang. Pembeli seperti saya akan mengingat pengalaman positif saat merasa dilayani secara personal, dan itu bisa menjadi alasan untuk membeli ulang atau bahkan merekomendasikan ke orang lain.
Apalagi di era ketika kepercayaan konsumen makin sulit dibangun akibat banjir informasi dan iklan, personal selling hadir sebagai pendekatan yang lebih manusiawi.
Bagaimana menurut Anda? Sebagai pembeli, apakah Anda juga merasa lebih yakin saat berinteraksi langsung dengan penjual? Atau justru Anda lebih nyaman membeli secara instan tanpa banyak interaksi? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar---siapa tahu kita punya sudut pandang yang sama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI