Memasuki tahun kedua masa pandemi ini, masyarakat semakin skeptis dalam menghadapinya. Banyak yang masih bingung dan bertanya-tanya, "Virus corona itu ada atau tidak? Bahaya atau tidak? Atau malah sebenarnya virus corona itu diada-adakan?"Â
Entah pertanyaan ini muncul karena masyarakat yang memang benar-benar ingin mengetahui jawabannya atau sebenarnya masyarakat sudah mengetahui jawabannya, tetapi mereka terjebak dalam kebingungan karena banyaknya informasi berbeda yang mereka terima dari berbagai sumber.
Di era post-truth seperti sekarang ini, informasi memang begitu derasnya mengalir. Berita hoax dan fakta pun sulit untuk dibedakan. Jika masyarakat tidak berpikir kritis, mereka akan semakin bingung untuk memahami informasi yang diterimanya.Â
Bahkan, ada kemungkinan masyarakat akhirnya akan terjebak pada misinfo, dan akhirnya mendapatkan persepsi yang salah dalam memahami sesuatu.Â
Namun, apapun alasannya, pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus diberikan jawaban. Sudah menjadi kewajiban kita bersama memberikan pencerahan semampu yang kita bisa kepada masyarakat sehingga mereka tidak salah memahami informasi.
Virus Corona Ada dan Berbahaya
Jika saya ditanya, virus corona itu ada atau tidak? Saya menjawabnya, ada. Sudah sangat jelas dan terang bukti-buktinya. Lihat saja di sekitar kita, begitu banyak masyarakat yang harus terpapar virus ini. Ada yang berhasil sembuh, tetapi ada juga yang tak bisa terselamatkan.Â
Apakah ini dibuat-buat? Apakah rumah sakit yang penuh di berbagai daerah adalah kebetulan? Tentunya tidak mungkin.Â
Jika seseorang tidak percaya keberadaan virus corona ini, bisa dikatakan orang tersebut sebagai orang yang "bodoh". Orang tersebut bisa diibaratkan seperti seseorang yang berada di siang hari yang terik, tetapi dia menyangkal keberadaan matahari di dunia ini.
Lantas, apakah virus corona itu berbahaya? Saya menjawabnya, ya. Menurut pandangan saya, hal ini disebabkan karena virus corona ini bisa menyebar dengan sangat mudah dan cepat. Apalagi dengan adanya varian-varian baru yang terus bermunculan, virus semakin mudah dan cepat  ditularkan.
Jadi, walaupun secara statistik banyak pasien yang bisa sembuh setelah terpapar virus ini sehingga terkesan penyakit ini tidak berbahaya, tetapi karena penularannya yang cepat dan mudah, penyakit ini bisa begitu sangat membahayakan.Â