Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan di Balik Hadiah Nobel Perdamaian 2020

11 Oktober 2020   10:17 Diperbarui: 11 Oktober 2020   10:18 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi logo WFP, penerima Nobel Perdamaian 2020 (Twitter/Nobel Prize via kompas.com)

Hari Jum'at kemarin (9 Oktober 2020), Komite Nobel mengumumkan peraih hadiah nobel perdamaian 2020. 

Tahun ini komite nobel memilih beberapa organisasi sebagai nominasi penerima hadiah. Mereka bersaing dengan beberapa nama individu yang juga memang patut diperhitungkan untuk menerima hadiah tersebut.

Sebuah Pilihan yang Mengejutkan

Dalam sejarah nobel, beberapa kali komite nobel memilih sebuah organisasi/badan/lembaga sebagai pemenang hadiah nobel. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB), Uni Eropa, dan beberapa organisasi lain pernah terpilih sebagai peraih hadiah ini.

Mengejutkan, tahun ini komite memilih Organisasi pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Program Pangan Dunia atau World Food Program (WFP) sebagai pemenangnya. Padahal banyak orang memprediksi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebagai kandidat terkuat peraih hadiah.

Tak bisa dipungkiri, tahun ini kontribusi WHO dalam penanganan pandemi covid-19 memang luar biasa. Bukan karena pandemi berhubungan dengan kesehatan, tetapi WHO mengajak dan menyerukan seluruh warga dunia untuk bekerja sama melawan pandemi. Wajar jika WHO mejadi kandidat kuat.

Sekarangpun WHO juga masih sedang berjuang untuk menyatukan dunia untuk menemukan vaksin. WHO juga berjuang melawan vaccine nasionalism yang menjadi perbincangan hangat dunia. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, " Tidak ada yang aman, sampai semua orang aman" Intinya, tak ada jalan keluar melawan virus selain kebersamaan dan solidaritas antar negara.

Walaupun mengejutkan, pemilihan WFP sebagai pemenang bukanlah hal yang kontroversial. Sebagai sebuah organisasi, WFP juga memiliki peran yang sangat penting di era pandemi.

Tak bisa dipungkiri, pandemi covid-19 telah berkontribusi pada meningkatnya jumlah korban kelaparan di dunia. Warga di beberapa negara Afrika, Amerika Selatan dan Asia menjadi yang paling terkena imbasnya. 

Kelangkaan pangan dan kelaparan merupakan ancaman serius bagi mereka. Jika tak ada organisasi seperti WFP yang menanganinya, semakin banyak korban yang mungkin akan berjatuhan.

Pesan yang Bisa Diambil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun