Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Momentum Hari Donor Darah Sedunia dan Pandemi

14 Juni 2020   06:41 Diperbarui: 14 Juni 2022   05:21 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi donor darah (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Tanggal 14 Juni diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia oleh seluruh negara anggota World Health Organization (WHO). Slogan "Darah Yang Aman Menyelamatkan Kehidupan" disebarluaskan ke seluruh dunia. 

Tanggal 14 Juni sendiri diambil dari hari kelahiran Karl Landsteiner, salah satu Ilmuwan peraih hadiah nobel atas penemuan sistem golongan darah A, B, O pada tahun 1930. Penemuan Karl Landsteiner tersebut membuka lembaran baru dalam sistem pendonor darahan di dunia. Penemuannya tersebut menjadi dasar keamanan donor darah pada manusia. 

Dilansir dari laman resmi WHO, who.int, di tengah pandemi yang masih berlangsung ini, WHO melaksanakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia melalui Kampanye Virtual Global.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mengusung tema "Dengan mendonorkan darah dunia menjadi sehat". 

Sumber: promkes.kemkes.go.id
Sumber: promkes.kemkes.go.id
Tema yang diangkat Kemenkes terasa sangat tepat sekali di tengah dunia yang sedang sakit ini. Pandemi yang berkepanjangan, memukul semua lini kehidupan. Sudah pastinya yang paling terpukul adalah lini kesehatan. 

Dunia kesehatan, khususnya para ilmuwan kedokteran berpacu dengan waktu untuk segera menemukan vaksin yang cocok untuk melawan covid-19. Jika tidak, masyarakat dunia yang akan terdampak virus ini pun akan semakin banyak. Jumlah kematian yang disebabkan oleh virus ini akan terus meningkat.


Di sisi lain para garda terdepan, para dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya sangat mengharapkan segera ada secercah cahaya terang dalam penemuan vaksin. Walaupun bagi mereka perjuangan melawan pandemi ini adalah sebuah kewajiban profesi yang harus mereka jalani, tetapi dalam lubuk hati terdalam, mereka sangat mengharapkan dunia segera pulih dan sehat kembali. 

Di Hari Donor Darah Sedunia ini ada baiknya kita merenungi dan mengambil refleksi akan peristiwa pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Ketika kita akan mendonorkan darah kita maka kita harus memperhatikan beberapa fase. 

Fase persiapan, fase pendonoran dan fase pemulihan. Ketiga fase tersebut harus diperhatikan secara komprehensif. Ketiga fase tersebut bak tiga mata rantai dalam satu kesatuan. Tidak bisa kita hanya memperhatikan hanya salah satunya saja.

Ketiga hal tersebut juga sangat relevan jika kita gunakan dalam rangka melawan pandemi ini. Fase persiapan, fase perlawanan dan fase pemulihan. 

Pertama, fase persiapan. Ketika pandemi ini mulai muncul di Wuhan, masyarakat dunia mulai dirundung kepanikan. Negara-negara di dunia ramai-ramai mulai menutup akses masuk ke negara mereka, terutama bagi mereka yang berasal dari China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun