Mohon tunggu...
Mahir Riyadl
Mahir Riyadl Mohon Tunggu... Penulis di Mading Romansa

Penulis Biasa yang mencoba menjadi Jurnalisme Warga, ikuti saya untuk momen-momen menarik!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Kamu Harus Berani Terlihat Bodoh untuk Jadi Pintar

16 Juni 2025   18:12 Diperbarui: 16 Juni 2025   18:12 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agusleo Halim sedang berbicara di depan kamera, menyampaikan pesan tentang pentingnya berani terlihat bodoh demi jadi pintar. | YouTube Agusleo Halim.

Dalam hidup ini, banyak orang ingin menjadi pintar. Tapi hanya sedikit yang benar-benar mencapainya. Bukan karena mereka kurang cerdas, melainkan karena mereka terlalu takut terlihat bodoh.

Agusleo Halim, seorang content creator dan entrepreneur sukses Indonesia, menyampaikan dalam video YouTube-nya berjudul "Cara Lebih Pintar dari 99% Manusia di Bawah 15 Menit" bahwa salah satu kunci utama menjadi pintar adalah berani terlihat bodoh dan kembali ke titik nol.

Ketika Perubahan Butuh Keberanian

Bayangkan kamu hidup dalam suatu "lingkaran"---zona nyamanmu. Ketika kamu punya goal baru, kamu harus keluar dari lingkaran itu menuju lingkaran lain yang berisi orang-orang, pengetahuan, dan cara hidup yang berbeda. Saat kamu keluar dari zona itu, kamu akan merasa sepi. Lingkaran lamamu akan berkata, "Kok dia berubah ya?", sementara lingkaran barumu belum mengenalmu sama sekali.

Inilah yang disebut titik tengah---fase transisi yang sepi, sunyi, dan menyakitkan. Di sinilah ujian mental terbesar dimulai.

"Kamu harus berani menjadi tolol. Karena orang yang sudah punya keterampilan tertentu sering enggan belajar keterampilan baru." -- Agusleo Halim

Rasa malu menjadi penghalang. Takut dinilai "gagal", "nggak keren", atau "nggak paham". Padahal, semua proses pembelajaran dimulai dari nol. Menjadi pintar butuh keberanian untuk diolok, dikira bodoh, bahkan dianggap aneh.

Mental Titik Nol

Agusleo menyebut pentingnya mental titik nol---keadaan di mana kita menyadari bahwa untuk tumbuh, kita harus membuang ego. Kita harus mulai membaca ulang, berpikir ulang, bahkan hidup ulang dari awal.

Orang yang tidak mau terlihat bodoh adalah orang yang berhenti tumbuh. Mereka lebih memilih menjaga citra daripada mengasah kualitas. Dan itu bukan jalan untuk menjadi pintar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun