Ketika pertemuan Jokowi-Prabowo lalu pasca pemilihan presiden, saya angkat topi dan memberikan apresiasi yang tinggi untuk mereka berdua. Terfikir dalam hati, ini adalah iktikad yang baik untuk meredakan ketegangan dan polarisasi di masyarakat bawah.
Secara pribadi, saya kurang menghiraukan aneka opini liar terkait rencana rekonsiliasi. Saya berkeyakinan, bahwa pertemuan 14 Juli itu murni untuk mengurangi pembelahan yang terjadi di masyarakat. Apalagi koalisi di tim TKN juga kurang suka, apabila beberapa partai dari BPN merapat ke Jokowi. Pastinya jatah menteri untuk koalisi BPN akan ikut juga berkurang.
Namun, setelah pertemuan tadi siang antara Prabowo dengan Megawati. Hati kecil berbisik lain, ini bukan hanya sekedar rekonsiliasi yang diuar-uarkan dahulu. Mengapa Prabowo beriya-iya mendatangi rumah Megawati, dalam suasana yang masih diliputi sensitivitas antar pendukung keduanya.
Jangan sampai publik menilai, ini adalah merupakan langkah-langkah ke arah bargaining politik dan kekuasaan. Saya jadi ingat film dokumenter " Sexy Killers" dan pendapat teman diskusi politik.
Apa yang dipaparkan dalam film dokumenter tersebut, pelaku dan pemilik kekayaan di negara kita adalah naga-naga yang berada di 2 kelompok tersebut. Mereka adalah pemain dan pemilik di beberapa tambang, HGU dan beberapa kepentingan di Indonesia.
Sedangkan temanku pernah berkata, jangan terlalu fanatik dengan tokoh atau kelompok politik Indonesia saat ini. Bisa jadi sistem pemilihan presiden lalu, memang direkayasa hanya untuk diikuti oleh 2 kandidat, tepatnya Jokowi - Prabowo.
Jadi apapun hasilnya dalam Pilpres lalu, pemenangnya bukan hanya Jokowi saja, tapi Prabowo juga ikut sebagai pemenangnya. Karena kepentingan yang direncanakan bersama, tetap eksis seperti biasanya.
Jadi pendukung keduanya yang fanatik dan mati-matian membelanya, hanya dimanfaatkan seperti tukang dorong mobil mogok saja. Disaat mobil sudah hidup, mereka akan menekan gigi empat dan meninggalkan tukang dorong semuanya.
Teman diskusiku sempat berbisik,
"Tak ada makan siang yang gratis Bro.., apalagi naga-naganya tidak mengeluarkan mustika yang sedikit untuk melindungi kepentingan masing-masing."