Mohon tunggu...
Mahfiza Afkarina
Mahfiza Afkarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salsabila

Beautiful life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bye-Bye Fobia Islam

27 November 2021   16:17 Diperbarui: 27 November 2021   16:20 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam adalah  agama yang mengajarkan kepada pemeluknya untuk selalu menebarkan kebaikan bagi alam semestanya, islam mengajarkan untuk tetap kokoh dalam mempercayai tuhannya atau monoteisme tanpa adanya kompromi. Islam juga mengajarkan untuk saling mendoakan setiap bertemu dengan muslim yang lain dengan ucapan assalamu'alaikum (semoga keselamatan menyertai mu). 

Namun, islam sekarang sudah menjadi bahan pembicaraan di media sosial yang mengatakan bahwa islam adalah agama yang Radikal sehingga banyak dari kalangan nonton muslim yang mengalami fobia islam. Memang ada kejadian apa sehingga banyak dari kalangan nonton islam mengalami fobia islam? Dan apa fobia islam tersebut?. 

Pengertian umum dari fobia islam adalah sebuah istilah yang kontroversial merujuk pada prasangka dan diskriminasi terhadap islam. Sebenarnya istilah tersebut sudah ada sejak dulu, namun sekarang istilah tersebut kembali mengguncang dunia dengan kasus tentang pemukulan pada muslimah hamil dan pembakaran di Norwegia yang melibatkan bahwa islamlah yang melakukan hal tersebut. Dari kejadian itulah ketika orang mengatakan radikalisme pasti akan merujuk pada muslim yaitu sebagai pelaku pendiskriminasian.

Penyebab dari kejadian itu menurut karen amstrong adalah bukan islam sendiri yang melakukan representasi kekejaman pada orang-orang, tetapi merekalah (kelompok ISIS) yang menggunakan ajaran wahabisme lalu seolah olah menjelma menjadi islam, sehingga kecaman atau isu-isu itu mengutarakan nya pada islam yang melakukan presentasi yang beringas di muka bumi ini. 

Para netizen dapat mengetahui representasi islam yang keras, tentu saja memulai media massa. Tempat berbagai isu-isu yang ditulis dalam bentuk artikel dan lainnya. Oleh karena itu mayoritas penduduk di muka bumi mengalami islamophobia atau ketakutan terhadap islam karena perilakunya yang beringas, apabila hal ini terus dibiarkan begitu saja makan akan mengalami quick change karna kejadian tersebut. 

Aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam sudah sangat jauh berbeda dengan nilai-nilai keislaman . Salah satu objek yang paling dikutuk oleh umat muslim sedunia adalah terorisme yang selalu berbingkai dengan kekerasan. Contoh bahwa terorisme selalu di caci maki oleh orang-orang yaitu terjadi ketika festival urs di India yang menjadi acara tahunan, para pengunjung yang mencapai sekitar 70.000 orang selalu mengutuk beragam tindakan terorisme dibawah langit diatas bumi. 

Peristiwa yang sama dilakukan oleh umat islam lain di penjuru dunia, sebagai penegaean bahwa terorisme adalah kelompok yang selalu melakukan pembantaian terhadap kelompok lain yang bukan dari islam. Apabila fobia islam sangat erat dari narasi-narasi terus menenerus oleh para elite politik yang bertolak belakang atau di mobilisasi golongan kanan atau ultra nasionalis yang sekarang mendapat tempat di Eropa, dan juga diperkuat dengan dukungan Amerika (dikutib dari majalah tabloid media ummat). 

Bukti-bukti tentang hal itu tentunya sangat banyak, menurut hasil riset data dari centre for Islamic Studies and civilisation pada CSU mengatakan telah terjadi mayoritas pelaku adalah dari kalangan pria . Sedangkan korbannya mencapai 70 persen wanita yang semuanya hampir menggunakan jilbab dan penutup wajah lainnya. 

Apabila kita lihat sebagian besar rezim atau elite politik yang menjadikannya fobia islam yang semakin menguat. Ditambah lagi dengan adanya faktor pembingkaian dari jalur media massa yang sebagian besar dimiliki oleh pendukung rezim-rezim politik. Fobia islam yang semakin menguat di barat tidak akan lepas dari kondisi kapitalisme dunia yang mengalami gradasi yang cukup hebat, mulai dari ekonomi ataupun politik. 

Karena faktor ini juga banyak orang-orang yang berpaling pada ajaran Islam, sebagai salah satu cara untuk menghindari kejadian ini. Maka dari itu, islam tidaklah boleh untuk berdiam saja, harus bergerak dan melakukan perlawanan terhadap kejadian tersebut dengan menggunakan nilai toleransi agar dapat diterima dengan baik . 

Tujuan utama tentang perlawanan terhadap islamophobia adalah menciptakan masyarakat yang adil bagi semua orang, bertoleransi, menghargai dan melindungi kewarganegaraan para anggota nya dengan cara melakukan perlawanan yang tidak ada kaitannya dengan pendeskriminasian ataupun peperangan yang melibatkan pertumpahan darah. Melihat dari islam sendiri yang tidak diciptakan untuk memukul tetapi merangkul para korban yang telah terjerumus kedalam sana dan mengajak berdiskusi konstruksif. Jika memang islam itu mengajarkan untuk mengangkat senjata dan melawan mereka dengan tumpah darah, tidak mungkin agama islam cepat menyebar dan diterima oleh Eropa dan Amerika Serikat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun