Bekasi, 15 Mei 2025 -- Dalam rangka pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema "Pentingnya Beragama Islam Sejak Dini". Kegiatan ini diselenggarakan di TKIT Thoqiruna, yang berlokasi di Taman Tridaya Indah 1, Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kelompok sosialisasi ini terdiri dari lima mahasiswa aktif BSI: Mahdi Ibrahim(selaku ketua kelompok), Arfito Nur, Debby Febriansyah, Meidi Rossa, dan Rendi Saputra. Kegiatan ini merupakan bentuk konkret penerapan ilmu yang dipelajari dalam kelas ke dalam masyarakat, khususnya dalam membentuk karakter anak-anak melalui pendidikan agama Islam sejak dini.
Islam sebagai agama yang sempurna mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan anak sejak usia dini. Masa kanak-kanak merupakan fase emas (golden age) dalam perkembangan seseorang. Pada masa inilah nilai-nilai dasar kehidupan, termasuk ajaran agama, dapat ditanamkan dengan kuat dan melekat hingga dewasa.
Menurut Mahdi, selaku ketua kelompok, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dasar-dasar keislaman kepada anak-anak dengan pendekatan yang lembut, menyenangkan, dan sesuai usia. "Anak-anak adalah titipan Allah yang suci. Bila kita isi dengan ilmu dan akhlak Islam, insya Allah mereka akan menjadi generasi yang membawa keberkahan bagi umat," ujarnya penuh semangat saat membuka kegiatan.
Kegiatan dimulai pukul 15.00 sore dengan pembukaan oleh guru TKIT dan sambutan dari Mahdi sebagai perwakilan mahasiswa. Ia memperkenalkan maksud dan tujuan sosialisasi ini, serta menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam mendampingi tumbuh kembang spiritual anak sejak dini.
Setelah sambutan, mahasiswa memperkenalkan diri satu per satu sambil menanya kepada anak-anak tentang surah-surah pendek. Hal ini langsung mencairkan suasana dan menarik perhatian anak-anak.
Sesi penyampaian materi utama diawali oleh Mahdi yang membahas secara sederhana konsep iman kepada Allah, pentingnya mengenal Nabi Muhammad SAW sebagai teladan, serta nilai-nilai seperti kejujuran, saling menyayangi, dan bertanggung jawab. Materi disampaikan secara komunikatif, menggunakan boneka tangan dan alat peraga visual agar lebih mudah dipahami anak-anak.
Kemudian Debby melanjutkan dengan sesi mendongeng kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya Ismail AS, yang disampaikan dengan gaya bercerita yang menyentuh dan membuat anak-anak terpukau.
Meidi mengajarkan doa-doa harian dan memperagakan gerakan wudhu serta shalat. Anak-anak pun diajak untuk mengikuti gerakan dengan semangat. Sedangkan Arfito dan Rendi memandu praktik interaktif, seperti cara memberi salam yang baik, membiasakan mengucap "Bismillah", dan meminta izin kepada orang tua.
Untuk meningkatkan semangat belajar, sesi fun games juga disiapkan. Anak-anak diajak bermain kuis Islami yang berisi pertanyaan ringan seputar materi yang telah disampaikan. Misalnya, "Siapa yang hafal doa tidur? atau "Doa sebelum makan!"