Mohon tunggu...
mahasenduro
mahasenduro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pisank Man Lomba Layangan

7 Februari 2019   06:06 Diperbarui: 7 Februari 2019   06:18 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pisank Man - Lomba Layangan.

Penjual Kue Bikang keliling yang sombong membuat tantangan dengan tawaran Diskon Promo 60% + 10% jika ada pembeli khusus anak kecil yang belanja Kue Bikang seharga Rp.500.000,-. Tentu mahluk cerdas seperti Pa'at Psikopat tidak ingin melewatkan momen istimewa ini. Apalagi dirinya punya kalkulasi cermat bahwa dengan diskon sebesar itu maka untungnya bisa berlipat. Aksinya Pa'at Psikopat mengkoordinir teman sekelasnya untuk membuat kegiatan lomba ide kreasi layangan di lapangan, nanti ada biaya pendaftaran yang notabenya untuk biaya konsumsi ketika acara berlangsung. Semua murid di kelas setuju sebab sudah sekitar 2 tahun ini tidak ada kegiatan lomba.

"Ayo kita buat kelompok minimal 5 anggota, biaya pendaftarannya Rp.50.000,- bayar dulu ya maksimal nanti siang waktu pulang sekolah." Ajak Pa'at Psikopat.

Pisank Man kurang begitu bersemangat sebab uang saku sekolahnya tidak cukup untuk membayar iuran, masih banyak kebutuhan di rumahnya yang harus diprioritaskan. 

"Aku tidak ikut lomba ya teman, aku tidak punya uang untuk mendaftar. Maaf." Sahut Pisank Man.

"Loh wajib ikut, inikan lomba layangan. Baru kalau lomba yang lain nggak ikut nggak pa pa." Protes Totor Boys kepada Pisank Man.

"Iya sudah, tapi aku ikut kelompokmu ya. Trus aku nggak ikut iuran." Sahut Pisank Man.

"Oke tidak masalah, ikut kelompokku saja." Jawab bijak Totor Boys.

Pa'at Psikopat hanya butuh 10 kelompok untuk bisa membeli kue bikang berdiskon besar itu. Tidak menunggu lama sudah ada 20 nama kelompok yang sudah membooking tiket pendaftaran. Seperti ala kadarnya promosi siswa sekolah memang ada sisi lain persuasif yang dilakukan Pa'at Psikopat. Lomba layangan bisa menjadi ajang ekspresi perasaan dan harapan bagi semua siswa sekolah. Pa'at Psikopat memberi bahasa promosi "Layangan adalah Asa Kita". Tagline yang melewati zaman anak seusianya.

Pa'at Psikopat pun tidak lupa mengajak Bu Guru dan Pak Guru untuk ikut berkompetisi.

"Pak Guru mohon ikut ya lomba layangan, biar temanku tambah semangat lagi." Pinta Pa'at Psikopat dengan sopan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun