Di sisi lain, ini juga jadi pertanyaan bagi kita semua: apa sebenarnya tujuan pendidikan? Apakah hanya mengejar jumlah siswa, nilai rapor, akreditasi sekolah? Ataukah pendidikan harusnya tetap jadi ruang tumbuh bagi semua, meski jumlahnya tak lagi seramai dulu?
Tamansiswa dulunya mencetak atlet nasional. Mendidik manusia yang tak hanya pintar, tapi juga kuat jiwa dan raganya. Sekarang, dalam senyap, sekolah itu masih berdiri --- meski hanya dengan enam siswa di SMP, seorang saja di SMA, dan SMK yang tanpa murid sama sekali.
Bisa jadi nanti akan datang masa sekolah-sekolah swasta kecil ini benar-benar tutup. Atau justru, lahir kembali dengan cara baru, menjadi learning center kecil, kelas kreatif, atau akademi bakat.
Tapi hari ini, kabar tentang satu siswa baru itu bagai pukulan kecil ke hati. Mengingatkan kita bahwa pendidikan itu bukan hanya soal angka dan kebijakan. Tapi tentang manusia yang datang, duduk, dan belajar.
Dan juga tentang semangat guru yang tetap mengajar, meski muridnya hanya satu.
[mp]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI