Yang menarik, ekspor SIDO juga meroket 36 persen. Kini, penjualan internasional menyumbang 7 persen dari total pendapatan, naik tiga kali lipat sejak 2020.
Pasar yang dibidik? Asia Tenggara dan Afrika. Dua wilayah dengan populasi besar dan permintaan tinggi akan produk herbal. Strategi ekspansi multi-channel, digitalisasi pemasaran, serta diversifikasi produk terbukti berhasil meningkatkan adopsi konsumen.
Sido Muncul bukan hanya menjual produk, tetapi juga menanamkan filosofi jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Dan ini diterima dengan baik oleh pasar global.
DUIT BANYAK, TAK ADA UTANG: RESIPI BISNIS SEHAT
Salah satu faktor kunci keberhasilan Sido Muncul adalah neraca keuangan yang solid. Dengan kas Rp856 miliar dan bebas utang, SIDO punya keleluasaan lebih untuk ekspansi tanpa dibebani bunga pinjaman.
Keunggulan ini menjadi pembeda di industri. Banyak perusahaan farmasi besar yang agresif berekspansi dengan utang besar, tapi Sido Muncul memilih jalan yang lebih konservatif: bertumbuh secara organik, mengandalkan efisiensi operasional, dan memanfaatkan skala ekonomi.
Buktinya, marjin laba bruto meningkat menjadi 59 persen, sementara marjin laba bersih mencapai 30 persen. Artinya, dari setiap Rp100 yang dihasilkan, Rp30 menjadi keuntungan bersih. Ini efisiensi yang luar biasa.
Tak heran jika kepercayaan investor tetap tinggi. Tahun ini, SIDO menargetkan pertumbuhan 10 persen lagi, mengandalkan brand equity yang kuat, jaringan distribusi yang luas, serta inovasi yang terus berjalan.
10 PRODUK BARU: INOVASI TANPA HENTI
Keberhasilan Sido Muncul bukan hanya karena warisan produk lama, tetapi juga inovasi tanpa henti. Sepanjang 2024, perusahaan ini telah meluncurkan 10 produk baru, termasuk:
- Tolak Angin Cair untuk Batuk
- Sido Muncul Natural Supplements