Penerimaan siswa baru tahun ajaran 2011/2012 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Model – setingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri di Kota Makassar, sudah dimulai hari ini, Rabu, 22 Juni 2011. Sekalipun hingga lepas tengah hari tampak pendaftar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Model yang terletak di ujung selatan Jl. AP Pettarani Kota Makassar masih tampak sepi.
[caption id="attachment_115460" align="aligncenter" width="672" caption="Test Qira'a bagi calon siswa baru di Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Jl.AP Pettarani Kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]
Menurut seorang pengajar yang juga orang tua siswa ketika mendampingi anaknya mendaftarkan diri di MTs Negeri Model Makassar, hingga saat ini masih banyak Sekolah Dasar di Kota Makassar yang belum mengeluarkan Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) terhadap murid-muridnya yang telah dinyatakan lulus. Namun, Sekolah Dasar (SD) Inpres Toddopuli dan SD Inpres Unggulan Toddopuli, Rabu (22 Juni 2011) di Kota Makassar sudah menuntaskan pemberian SKHU kepada murid-muridnya yang telah dinyatakan lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional tahun ajaran 2010/2011. ''Di sekolah anak saya, sampai hari ini secara resmi belum dikeluarkan SKHU bagi murid yang lulus. Tapi sejak kemarin saya sudah minta kepada kepala sekolah agar dibuatkan untuk dipakai mendaftar di sekolah Madrasah Negeri hari ini,'' jelas seorang ibu yang mengantarkan anak putrinya mendaftar di MTs Model Jl. AP Pettarani, Kota Makassar. Salah satu syarat untuk lulusan SD dapat mendaftar ke SMP atau sederajat harus melampirkan fotokopi ijazah atau SKHU SD yang telah dilegalisir di masing-masing sekolah. Termasuk untuk pendaftaran siswa baru di SMP-SMP Negeri di Kota Makassar yang akan dibuka mulai 27 Juni 2011. ''Itulah sebabnya, pada hari pertama (22 Juni 2011) pendaftaran siswa baru di MTs Model Makassar ini, terlihat masih sepi-sepi tak berdesakan. Tapi satu-dua hari mendatang, saya kira pendaftar akan membludak seperti tahun ajaran lalu. Seorang tenaga pengajar di MTs Model di Jl AP Pettarani Makassar mengatakan, 9 kelas yang dibuka pada tahun ajaran 2010/2011 lalu, terdapat hampir 2.000 siswa lulusan SD yang mendaftar. Tahun ajaran baru 2011/2012 ini, katanya, MTs Model ini akan menerima 10 kelas baru, atau sekitar 400 siswa baru.
[caption id="attachment_115461" align="alignright" width="480" caption="Hari pertama penerimaan siswa baru di MTs Model Jl.AP Pettarani Makassar masih sepi/FT: Mahaji Noesa"][/caption]
Masa pendaftaran dimulai 22 Juni 2011 hingga 28 Juni 2011. Dari pengamatan on the spot pada hari pertama penerimaan siswa baru di MTs Model Jl. AP Pettarani, terlihat dilakukan melalui empat loket untuk penerimaan dan pengembalian formulir. Tak ada pungutan sepeserpun yang dilakukan, kecuali masing-masing pendaftar dianjurkan membeli sebuah map yang telah distempel di Koperasi MTs Model untuk pengamanan berkas. Map berwarna biru untuk siswa pria, dan berwarna merah untuk siswa wanita. Sepanjang proses pendaftaran (22 - 28 Juli 2011), pihak MTs Model juga sekaligus melaksanakan test (uji) Tahap I berupa Test Qira'ah - membaca al-Qur'an, terhadap setiap siswa pendaftar baru. Hasil test Qira'ah ini akan diumumkan pada 30 Juni 2011. Mereka yang lulus Test Qira'ah harus melakukan pendaftaran ulang pada 30 Juni 2011 hingga 1 Juli 2011, untuk mengikuti Test Tahap II yang akan dilakukan pada tanggal 2 Juli 2011 meliputi test Pengetahuan Umum, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pengetahuan Agama. Hasil test Tahap II diumumkan 6 Juli 2011. Bagi yang dinyatakan lulus diberikan kesempatan untuk mendaftar ulang mulai tanggal 6 hingga 8 Juli 2011. Masa Orientasi Siswa (MOS) MTs Model di Jl AP Pettarani tersebut direncanakan akan dilakukan selama dua hari, yakni pada tanggal 9 Juli 2011 dan 11 Juli 2011.
Data yang dilangsir dari pihak Pemerintah Kota Makassar, sebanyak 42 buah SMP Negeri yang ada di Kota Makassar saat ini hanya memiliki daya tampung sekitar 11.000-an siswa baru. Sedangkan jumlah keseluruhan lulusan SD tahun 2011 di Kota Makassar lebih dari 24.000 siswa.
Tak heran, jika banyak orang tua murid di Kota Makassar telah memprediksi akan terjadi banyak cara tak wajar akan dilakukan oleh para orang tua untuk meloloskan anaknya yang lulus SD masuk ke SMP Negeri.
Dalam kondisi seperti ini, banyak warga meminta agar semua pihak ikut mengawasi jalannya proses penerimaan siswa baru khususnya di tingkat SMP Negeri termasuk selevel Madrasah Negeri yang rawan terjadi ‘permainan miring’ antara pihak sekolah dan orang tua siswa.
Namun sejumlah orang tua menyatakan optimis, anak-anaknya yang memiliki nilai kelulusan rata-rata cukup tinggi dan dinyatakan menempati rangking 1, 2 dan 3 dari kelulusan di sekolahnya, akan lolos diterima di SMP Negeri.
‘’Kalau nilai kelulusan rata-rata yang cukup tinggi dicapai siswa melalui ujian akhir tidak diperhatikan dalam penerimaan siswa baru di SMP Negeri, hanya menyimak nilai test ujian masuk yang dilakukan sekolah penerima.Maka dipastikan cara seperti itu adalah cara akal-akalan untuk membuka peluang dilakukannya permainan pihak sekolah, memeras para orang tua untuk meloloskan anaknya masuk sekolah lanjutan pertama negeri,’’ komentar Emmu, panggilan sehari-hari salah satu orang tua murid yang tinggal di Kota Sungguminasa, ibukota Kabupaten Gowa tapi mendaftarkan anaknya melanjutkan sekolah di MTs Kota Makassar.