Mohon tunggu...
Humaniora

Kelompok Bercerai Guru BK bertindak

22 April 2018   16:20 Diperbarui: 22 April 2018   16:30 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kehidupan akan lebih mudah dan akan terasa lebih bermakna jika dilakukan bersama.  Beban yang awal mulanya dipikul oleh satu pundak akan lebih ringan ketika dipikul oleh dua pundak.  Setiap hal akan lebih mudah diterima jika dilakukan bersama dan saling melengkapi.  Begitu pula dalam menangani sebuah kasus  di suatu sekolah.

Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda beda.  Ada kalanya siswa tersebut mudah dalam menyampaikan permasalahannya kepada guru BK, ada pula yang sulit mengungkapkan,  ada pula yang malu mengungkapkannya,  bahkan ada yang berani mengungkapkan namun justru ditengah tengah proses penyelesaian masalah siswa merasa malu atau tidak mampu mengungkapkan secara gamblang suatu hal.

Untuk hal tersebut bukan sepenuhnya salah dari siswa.  Karena memang kehidupan adalah bagaimana kita bisa menghargai berbagai keberagaman.  Justru disini peran guru BK akan terlihat dan harus berproses dengan sungguh sungguh. Sebagai guru BK selayaknya memang harus memahami karakter setiap individu siswanya.  Terutama siswa yang mengadukan permasalahan.  

Setiap guru BK akan memprilakukan setiap anak dengan prilaku yang berbeda.  Ketika anak itu lebih suka dan bisa menyampaikan suatu hal permasalahan dengan individu atau dengan pertemuan secara langsung,  maka guru BK sebaiknya melayaninya dengan pertemuan secara langsung.  

Namun alangkah baiknya jika seorang guru BK mengahadapi suatu siswa yang mengajukan permasalahan dalam lingkup yang sama dapat dikelompokkan.  Dalam artian permasalahan tersebut diselesaikan secara bersama.  Sehingga siswa siswa tersebut dapat bertukar pikir dan akan memiliki keberanian yang lebih untuk mengutarakan hal yang mereka alami.

Sebagai guru BK juga tidak bisa mengambil satu langkah saja.  Dalam artian dalam menyelesaikan permasalahan siswa harus ada beberapa rencana yang berbeda.  Karena jika rencana pertama gagal dapat menggunakan rencana berikutnya begitu pula seterusnya.

Tidak dapat dipungkiri dalam penyelesaian permasalahan yang sudah dikelompokkan akan mengalami perbedaan pendapat di tengah perjalan.  Hal tersebut sudah layak terjadi karena kehidupan ini penuh dengan opini.  Disini tugas seorang BK bukan lagi hanya membiarkan siswanya bertengkar,  namun seharusnya guru BK meluruskan pendapat dari setiap siswa yang berbeda.  Sehingga tujuan untuk menyelesaikan masalah akan dilakukan dengan pikiran dan arah yang sama.  

Sekian semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun