Mohon tunggu...
Maghfira NurAulia
Maghfira NurAulia Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswi

Mahasiswi aktif di salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Edukasi Society 5.0 untuk Revolusi Industri 4.0

27 Mei 2019   15:48 Diperbarui: 27 Mei 2019   15:53 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.cio.co.ke 

Akhir-akhir ini Revolusi Industri 4.0 menjadi sorotan di berbagai media massa ataupun media sosial. karena terjadinya situasi dimana pergerakan dunia industri tidak lagi linier. Munculnya Revolusi Industri 4.0 membuat masyarakat lama-lama akan tergantikan oleh teknologi yang berkembang pesat saat ini. Perlu kita ketahui bahwa Revolusi Industri 4.0 telah berlangsung Selama empat kali selama kita hidup.

Pertama dengan penemuan mesin uap yang mana sering digunakan pada masa itu dan seiring berjalannya waktu mesin uap ini ditinggalkan oleh masyarakat dan beralih kepada yang lainnya, kedua elektrifikasi, ketiga penggunaan komputer, dan keempat revolusi era digital.

Selanjutnya setelah terjadinya Revolusi Industri 4.0, ada negara lain yang sudah lebih dulu mengaplikasikan Society 5.0 yaitu, Pemerintah Jepang yang memunculkan istilah Society 5.0 dimana Jepang membuat konsep Society 5.0 atau masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.

Di dalam konsep Society 5.0 ini, manusia akan berperan lebih besar dalam mentransformasikan jutaan data yang nantinya akan menjadi suatu kecerdasan buatan yang memperhatikan sisi kemanusiaan yang diharapkan akan menjadi sesuatu yang baru dalam masyarakat. Transformasi tersebut dapat membantu manusia dalam menjalankan hidup yang lebih baik.

Pada dasarnya kehadiran konsep Revolusi Industri 4.0 ini adalah indikator yang sangat baik dalam mengatasi problematik sosial. Sebab, pada Revolusi ini mengimplikasikan  pada kemajuan menuju masyarakat yang lebih sejahtera dengan cara yang relative cepat. Namun dengan adanya paradigma Revolusi Industri 4.0 ini juga bukan berarti tidak menimbulkan dampak negatif bagi seluruh pengisi negara ini. Tergantung bagaimana individu masing-masing dalam meminimalisir resiko dan peluang yang muncul di transformasi Revolusi Industri 4.0 agar teknologi dapat berdampak positif dan mengurangi dampak negatif.

Jika dilihat dari hasil riset mengenai sumber daya manusia oleh "Human Development Indices and Indicators 2017", Indonesia berada pada posisi ke 115 dari 189 negara. Dilihat dari perbandingannya dengan negara tetangga seperti Singapura yang berada di peringkat 8, Malaysia posisi 57, Brunei Darussalam pada posisi 40, bahkan negara tetangga sedekat Australia  dapat mencapai pada posisi ke-3. Dari hasil tersebut, maka kita mengetahui bahwa Indonesia masih memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah. Dengan itu, cara yang paling baik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah dengan pendidikan berbasis kompetensi.

Edukasi Society 5.0 ini dimaksudkan sebagai perubahan terhadap paradigma pendidikan supaya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing di segala aspek kehidupan dengan tiga komponen, yaitu knowledge, humanity, dan technology. Karena pada Revolusi Industri 4.0 dilakukan pendigitalisasian di segala bidang seperti, ekonomi, sosial, bahkan pendidikan. Jika tidak dilakukan Society 5.0 maka, bisa jadi teknologi yang terus mengendalikan manusia yang dapat berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Dan bukan sebaliknya manusia yang lebih pintar mengendalikan teknologi.

Dunia sudah mengenal bangsa Jepang adalah bangsa yang memiliki kiwa pemenang dalam berbagai sektor kehidupan. Selalu ingin terdepan dalam segala bidang, apalagi bidang teknologi. Namun Jepang juga tidak mau kalah saat ini, karena mereka ingin terus menunjukkan kepada dunia bahwa mereka pun ingin terdepan dalam hal kemanusiaan. Oleh karena itu, Jepang lebih dulu mengaplikasikan Society 5.0 untuk dapat terus berkembang dengan kehidupan yang lebih baik. Peran manusianya tidak mudah tergantikan oleh teknologi dan setidaknya berjalan beriringan dengan teknologi, manusia yang mengendalikan teknologi bukan teknologi yang mengendalikan manusia.

Edukasi Society 5.0 begitu penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar tidak tergantikan perannya sebagai manusia oleh teknologi yang dijalani pada Revolusi Industri 4.0. dengan edukasi Society 5.0 yang memiliki nilai-nilai knowledge, humanity, dan technology yang berbasis kompetensi akan menghasilkan adanya peningkatan daya inovasi, kreasi dan produktivitas sumber daya manusia di segala bidang kehidupan, baik dari segi Internet of Things (IoT), Artificial Intelegency, New Materials, Society 5.0, Made in Indonesia, dan lain sebagainya. Namun, juga harus mendapat dukungan secara penuh dari pemerintah agar tidak basi dan terbuang begitu saja.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun